JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhillah mengatakan penyelidikan secara mendalam akan dilakukan guna mengetahui penyebab jatuhnya Helikopter Bell 205 di Sleman.
Ia mengatakan, TNI AD akan segera membentuk tim investigasi gabungan. "Dari Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat) akan ada, kemudian KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Dari mabes TNI juga akan melakukan investigasi, angkatan darat sendiri dan seterusnya," ujar Sabrar di Media Center TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (8/7/2016).
Selain membentuk tim Investigasi, pemeriksaan terhadap saksi-saksi juga akan dilakukan. "Termasuk saksi-saksi yang ada dilokasi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan bahwa Helikopter milik TNI AD terjatuh pada Jumat (8/7/2016) sekira pukul 15.00 WIB. Heli tersebut jatuh menimpa dua rumah warga di Dusun koang RT 01 / RW 01, Kelurahan Tamanmartani, Kalasan Sleman, Yogyakarta.
Dalam kejadian ini, tiga orang dinyatakan tewas, yakni Letda Cpn Angga Juang (Pnb II), Serda Sirait (AV), dan Fransiska Agustin (Sipil).
Sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Mereka yakni, Kapten Cpn Titus Benediktus Sinaga (Pnb I), Serka Rohmad (TI), dan Kopda Sukoco (mekanik).