Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy Imbau Umat Islam Tidak Terpancing Ekstrimisme

Kompas.com - 05/07/2016, 13:18 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyerukan agar umat Islam tidak terpancing dengan ekstrimisme serta tetap menjalankan mudik dan merayakan Idul Fitri dengan kebahagiaan bersama keluarga.

Ia berharap agar seluruh umat Islam tetap memelihara pesan damai di bulan Ramadhan. "Jangan biarkan teroris menimbulkan rasa takut umat merayakan lebaran, karena dengan demikian tercapailah tujuan mereka," kata Rommy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/7/2016).

(Baca: Meski Ada Bom di Solo, Menpar Imbau Wistawan Tak Perlu Khawatir Berlibur)

Menurut Rommy, teror bom dilakukan oleh para elstris ahli takfiri (mengkafirkan) dan pengecut. Jauh dari pemahaman Islam yang tawassuth (tengah) dan i'tidal (tegak lurus).

"Teror itu dilakukan dengan menyasar orang tidak berdosa, perempuan dan anak-anak, bahkan orang yang tengah beribadah di kota Nabi," ucap Rommy.

Rommy mengimbau kepada teroris untuk kembali kepada Islam yang kaffah dan kembali kepada Islam yang menjadi juru damai semesta.

"Tinggalkan kesesatan berpikir jihad ofensif yang selama ini diyakini, karena kebutuhan umat Islam untuk hidup mengentaskan kemiskinan dan membangun kesejahteraan, lebih besar daripada kebutuhan kita untuk bunuh diri dan mengkafirkan," ujar Rommy.

Sebelumnya, sebuah bom bunuh diri meledak di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu. Pelaku bom bunuh diri tewas, sedangkan seorang anggota polisi mengalami luka ringan.

(Baca: Polri: Situasi di Solo Tetap Kondusif Pasca-bom Bunuh Diri)

Menurut Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, jenis ledakan yang terjadi tergolong ke dalam low explosive. Pihaknya juga telah mendapatkan peringatan atas kemungkinan terjadinya aksi teror.

Dengan demikian, pihaknya meningkatkan kewaspadaan jelang perayaan hari raya Idul Fitri. "Iya. Kami sudah diinstruksikan Kapolri, dengan penangkapan di Jatim sebelumnya, dengan peningkatan pengamanan di markas dan obyek," kata Kapolda saat diwawancarai Kompas TV.

Kompas TV Kepala BIN: Bom di Solo Uji Coba Sebelum Hari H
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com