Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2016, 18:13 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesekretariatan Jenderal DPR RI mengaku ada kesalahan teknis dalam pembuatan surat terkait rencana perjalanan putri Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ke Amerika Serikat.

Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti mengatakan, karena terburu-buru, surat tersebut dibuat dengan template surat untuk kepentingan dinas anggota DPR RI dalam rangka menghadiri suatu konferensi internasional.

"Ada beberapa format faksimili sebenarnya. Karena terburu-buru dipilih template ini dan tinggal diganti saja. Itu terkait pendampingan. Padahal jelas panitia kursus (putri Fadli) melarang pendampingan," ujar Winantuningtyastiti, dalam konferensi pers di Media Center, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Win, sapaan akrab Winantuningtyastiti, mengatakan, saat itu Fadli memberitahu stafnya bahwa putrinya, Shafa, akan berangkat ke New York pada tengah malam.

Dengan usia Shafa yang sangat muda, staf Fadli pun berinisiatif membuat nota dinas kepada Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen (KSAP) yang isinya meminta bantuan penjemputan kepada KJRI New York.

Namun, dengan catatan apabila ada biaya transportasi akan ditanggung pribadi.

Nota tersebut diterima Jumat sore sedangkan Shafa direncanakan pergi Sabtu dini hari.

Surat itu dibuat sesegera mungkin dengan memilih template yang ada.

Adapun Kabiro KSAP, Saiful Islam, mengaku tak mengecek kembali surat yang ditandatanganinya ketika dikirimkan ke KJRI New York.

Ia juga mengaku tak mengecek perihal permintaan "pendampingan" dalam surat tersebut yang bertentangan dengan syarat kursus yang diikuti Shafa.

Selama mengikuti kegiatan kursus singkat tersebut, Shafa telah difasilitasi akomodasi dan lainnya oleh penyelenggara dan tidak diperkenankan adanya pendampingan.

"Karena terburu-buru, template ini dipilih saja. Karena memang paling sering dipakai," kata Saiful.

Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York Benny YP Siahaan membenarkan bahwa KJRI New York telah menerima surat dari Kepala Biro KSAP Sekretariat Jenderal DPR RI.

Surat itu terkait rencana perjalanan putri Wakil Ketua DPR RI/Korpolkam Fadli Zon ke Amerika Serikat (AS). 

Ia menyebutkan, surat bernomor 271/KSAP/DPR RI/VI/2016 itu diterima pada 10 Juni 2016. Putri Fadli Zon, Shafa Sabila Fadli, pergi ke New York pada tanggal 12 Juni-12 Juli 2016 dalam rangka mengikuti Summer Camp Stagedoor Manor di Loch Sheldrake.

Dalam surat itu, KJRI diminta melakukan penjemputan serta pendampingan selama di New York.

Kompas TV Fadli Minta Maaf & Ganti Uang Penjemputan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Nasional
Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com