1. Anggota DPR Ditangkap KPK
Anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana yang juga Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi.
Putu ditengarai menjadi makelar proyek infrastruktur di Sumatera Barat senilai Rp 300 miliar. Proyek yang "diurus" Putu tidak terkait dengan komisinya yaitu Komisi III dan asal daerah pemilihannya yaitu Bali. Masalah infrastruktur adalah ranah Komisi V.
Perkembangan berita ini dapat diikuti di topik: Politisi Demokrat I Putu Sudiartana Ditangkap KPK
2. Mayat Perempuan Korban Mutilasi
Seorang mayat perempuan ditemukan di apartemen Belleza, Permata Hijau, Jalan Letjen Suprapto, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (29/6/2016) sekitar pukul 17.00 WIB. Diduga perempuan tersebut merupakan korban mutilasi.
3. Hitung Ulang 1 Juta KTP Dukungan untuk Ahok
Temen Ahok menghitung ulang 1 juta KTP dukungan untuk Ahok secara manual untuk membuktikan berbagai kecurigaan yang dilontarkan sejumlah orang tentang jumlah dan keabsahan KTP tersebut.
Penghitungan yang dimulai pukul 11.35 selesai pukul 17.36. Hasilnya, ada 1.000.264 KTP dukungan.
Mereka mengundang politisi PPP Lulung Lunggana, Politisi Gerindra Habiburokhman, dan politisi PDI-P Adian Napitulu. Ketiganya tidak bersedia datang.
Baca beritanya di sini.
Brigadir Hanafi, salah satu anggota polisi korban pengeroyokan kelompok suporter Jakmania, terpaksa harus kehilangan mata kirinya. Korneanya mata kirinya rusak. Sementara, bagian mata kanannya masih dalam pemeriksaan medis.
Mata Hanafi rusak karena disiram air keras oleh seorang pendukung Persija, Jakmania, saat sedang menjaga pertandingan antara Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC, di Gelora Bung Karno, Jumat (24/6/2016).
Berita selengkapnya baca di sini:
5. Polisi Petakan Distribusi Vaksin Palsu
Badan Reserse Kriminal Polri memetakan rantai distribusi vaksin palsu untuk menemukan jumlah dan lokasi para pengguna. Polisi menelusuri hingga mendapakan sejumlah anak-anak penerima vaksin.
Hasilnya, rumah sakit yang memakai vaksin palsu berada di Bekasi, Jawa Barat. Vaksin palsu juga sudah terdistribusi dari Padang hingga Aceh.
Presiden Joko Widodo menyebut pemalsuan vaksin sebagai kejahatan luar biasa. Jokowi menginstruksikan agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
Ikuti perkembangan beritanya dalam topik: Temuan Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.