Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Serangan Bom di Bandara Turki

Kompas.com - 29/06/2016, 07:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengecam serangan bom di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki. 

Pernyataan itu dilontarkan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal.

Dalam kesempatan itu, Iqbal mengungkap belum ada informasi WNI yang menjadi korban dua ledakan bom bunuh diri itu.  

"Belum diperoleh informasi adanya WNI yang menjadi korban," kata Iqbal mrlalui siaran pers , Rabu (29/6/2016).

Iqbal mengatakan, pemerintah meminta WNI yang tengah berada di sana waspada dengan kemungkinan adanya serangan lanjutan. KJRI Istanbul telah menugaskan staf untuk memantau di Bandara Attaturk, berkoordinasi dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia di Istanbul.

"Serta melakukan penelusuran untuk mencari kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban," ujar Iqbal.

(Baca: Pasca Ledakan Bom: Bandara Istanbul Ditutup, Korban Tewas Jadi 50 Orang)

Pemerintah juga mengingatkan WNI di Istanbul untuk menghindari tempat-tempat keramaian yang dapat menjadi target teror serta mengikuti arahan dan himbauan otoritas keamanan setempat.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, saat ini terdapat sekitar 728 orang WNI di Turki. Sebanyak 310 diantaranya mahasiswa dan sebagian lagi adalah WNI yang bekerja di Turki.

Adapun nomor hotline KBRI Istanbul yang dapat dihubungi adalah nomor +905319831534 (Ibu Ida). Untuk keluarga di Indonesia dapat menghubungi hotline di +6281290070027.

Berdasarkan laporan AP, jumlah korban tewas dalam peristiwa ini sebanyak 50 orang. Sementara, Al Jazeera memberitakan, 106 orang lainnya terluka.

Sebelumnya, Menurut Gubernur Istanbul, pelaku serangan diduga tiga orang. Para tersangka dipersenjatai dengan senapan serbu Kalashnikov.

Diduga pelaku melakukan tembakan sebelum melakukan bom bunuh diri. Sementara para saksi mata menyatakan sempat mendengar adanya baku tembak di lapangan parkir bandara.

Akibat ledakan itu, semua penerbangan dari dan ke bandara Ataturk dibatalkan. Para calon penumpang bergegas kembali ke hotel atau rumah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com