Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Puasa Bersama 26.000 Anak Yatim, AMPG Pecahkan Rekor MURI

Kompas.com - 18/06/2016, 18:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 26.000 anak yatim piatu mengikuti buka puasa bersama yang diselenggarakan Angkatan Muda Partai Golkar, Sabtu (18/6/2016) sore. Kegiatan yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, ini memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Ketua Umum AMPG Fahd El Fouz Anak Rafiq mengatakan, buka puasa yang diselenggarakan hari ini merupakan kegiatan pertama yang digelar pasca kepengurusan AMPG baru terbentuk.

"Saya juga berterima kasih kepada Bapak Setya Novanto karena 90 persen pembiayaan acara ini dibiayai Ketua Umum Golkar," ujar Fahd.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang turut hadir, bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurut dia, apa yang dilakukan AMPG hari ini merupakan capaian luar biasa.

"Pada momentun yang sangat penting saya ingin menyampaikan, saya percaya sabda Rasul, tidak ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah kalau dibaca oleh anak yatim piatu. Karena kedahsyatan doa anak yatim adalah doa yang selalu diijabah," kata Novanto.

Ketua Umum MURI Jaya Suprana menilai, kegiatan buka puasa bersama anak yatim ini memecahkan rekor dunia. Sebab, tidak kurang dari 26.263 anak yatim mengikuti kegiatan ini.

"Jadi anak-anak sekalian menjadi juara dunia. Dan jangan lupa kalian tidak bisa menjadi juara dunia tanpa dukungan Partai Golkar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com