Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Kunci Pembangunan Papua Bukan Marah-marah dan Curiga

Kompas.com - 17/06/2016, 11:14 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuannya dengan beberapa elemen masyarakat di Papua, Kamis (16/6/2016), mengimbau masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan Provinsi Papua secara holistik.

Menurut Luhut, pembangunan secara menyeluruh ini tidak akan bisa dirasakan hasilnya secara maksimal dalam satu atau dua tahun.

"Dampak maksimal dari pendekatan pembangunan secara menyeluruh ini mungkin baru bisa dirasakan dalam 15 atau 20 tahun yang akan datang," ujar Luhut seperti dikutip dari keterangan pers kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2016).

Dalam pertemuan tersebut, Luhut mendengarkan aspirasi maupun protes tentang masalah-masalah kemasyarakatan dan administrasi pemerintahan. Dia juga menerima beberapa dokumen dari para peserta pertemuan yang berisi data penyimpangan yang terjadi di Papua.

(Baca: Pemerintah Siapkan Strategi Pembangunan di 7 Wilayah Adat Papua)

Luhut mengatakan akan menindaklanjuti semua permasalahan tersebut asalkan disertai data yang valid.

"Kalau Anda mengeluhkan penyimpangan-penyimpangan harus disertai data," kata Luhut di depan Pimpinan dan Pemuda Adat Papua dan Barisan Merah Putih di Jayapura.

Ia pun meminta masyarakat untuk menghilangkan rasa saling curiga agar semua bisa maju bersama.

"Kalau curiga terus, ribut terus, repot. Kalau kita mau maju, kuncinya meningkatkan kualitas pendidikan, bukan marah-marah. Semua harus terlibat," icap Luhut.

(Baca: Jokowi: Pembangunan Papua Perlu Dipercepat)

Pemerintah, lanjut dia, akan membangun universitas dan sekolah, mendorong munculnya UKM, dan memberi kesempatan kepada penduduk asli Papua untuk berperan lebih luas bagi pembangunan di daerahnya.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasiona (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, yang ikut dalam pertemuan itu, mengatakan ada beberapa hal yang harus diubah atau disesuaikan dalam perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, antara lain mengenai doktrin pembangunan.

"Kita harus mengubah doktrin dari Indonesia-sentris menjadi Papua-sentris, yaitu pembangunan dari pinggiran dan membangun daerah tertinggal. Kita punya anggaran. Intinya praktik-praktik yang kurang tepat akan diperbaiki," kata Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com