Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Minta "Teman Ahok" Hormati Aturan di Singapura

Kompas.com - 06/06/2016, 11:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengimbau kelompok relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok serta seluruh warga negara Indonesia pada umumnya untuk lebih berhati-hati apabila hendak mengadakan kegiatan di luar negeri.

Masalah yang dialami dua pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris, di Singapura harus dijadikan pelajaran.

Keduanya sempat ditahan dan diisolasi saat hendak memasuki Singapura karena dicurigai hendak melakukan aktivitas politik.

"Sebagai sebuah negara berdaulat Singapura tentunya punya aturan perundang-undangan sendiri. Singapura melarang warga asing untuk melakukan kegiatan politik di negaranya dan posisi itu harus kita hormati," kata Charles saat dihubungi, Senin (6/6/2016).

Charles mengaku sempat meminta penjelasan dari kedutaan Singapura di Jakarta terkait kejadian itu. Melalui wakil dubesnya, mereka menyampaikan bahwa Amalia dan Richard bukan ditangkap atau ditahan, tetapi tidak diijinkan masuk ke wilayah Singapura.

Hal ini karena pemerintah Singapura khawatir Amalia dan Richard akan melakukan kegiatan politik. Apabila dilakukan, maka akan menjadi masalah hukum tersendiri.

"Saya mengimbau agar ke depan WNI yang ingin melakukan kegiatan-kegiatan yang sensitif bisa sebelumnya menanyakan kepada perwakilan kita di luar negeri mengenai kebiasaan dan aturan yang berlaku di negara tersebut agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," ucap Charles.

Ahok sebelumnya meminta pendukungnya menghargai peraturan di negara orang lain. (baca: Ahok: Niat Kamu Sudah Jelas Mau Kumpulin KTP di Singapura)

Ahok mengatakan pemerintah Singapura sudah mengetahui rincian acara di sana. Pernyataan Teman Ahok bahwa rundown acara sudah berubah dinilai terlambat.

"Rupanya, orang Singapura sudah tahu semua kegiatan ini. Terakhir dia ubah (rundown), dia (Teman Ahok) bilang 'enggak-enggak' (kumpulin KTP) pun dianggap Singapura sudah niat," ujar Ahok.

"Enggaklah, niat kamu sudah jelas mau ngumpulin KTP, jual marchandise, mau kumpul-kumpul kan. Itu ada di brosur pertama," tambah Ahok.

(baca: Ahok: Bagi Pendukung Saya, Jangan Terlalu Semangat sampai Aturan Dilanggar)

Salah satu panitia Festival Makanan Indonesia yang digelar di Singapura, Boediman Widjaja, mengatakan, pihaknya mengundang Amalia dan Richard bukan dalam rangka agenda politik.

Panitia mengundang keduanya hanya untuk berdiskusi biasa dengan warga Indonesia di Singapura.

"Kami panggil Amalia untuk berkenalan orang Indonesia biar kita tahu aja, kita ngobrol sama temen-temen. Itu tuh enggak ada apa-apa," ujar Boediman.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com