Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Berita Utama "Kompas" Presiden Soeharto Siap Mundur

Kompas.com - 21/05/2016, 19:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Berita "Selamat Datang Pemerintahan Baru"

James melanjutkan, pada 20 Mei 1998 malam, redaksi Kompas sudah mendapatkan informasi bahwa Soeharto akan menyatakan berhenti sebagai Presiden pada keesokan harinya. Namun, tidak ada seorang pun pejabat negara yang bersedia dikonfirmasi soal itu.

"Kalau kami tulis kita sendiri yang bilang Pak Harto akan mundur besok pagi, kalau enggak jadi mundur, kredibilitas Kompas rusak. Jadi kami perlu orang yang ngomong bahwa besok Pak Harto mundur atau judul apalah pokoknya isi dari judul Kompas itu memberitahu kepada masyarakat di pagi hari bahwa Pak Harto hari itu akan mundur," ujar James.

Sebuah judul pun dipilih mewakili kondisi pemerintahan Indonesia saat itu. "Selamat Datang Pemerintahan Baru."

Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo mengakui, terjadi perdebatan dalam pemilihan judul itu. Terlalu berisiko jika Kompas menulis judul terang-terangan bahwa Soeharto mundur.

"Kenapa judul itu yang dipilih? Karena Kompas akan terbit pada jam 07.00 atau jam 08.00 pagi dan Soeharto akan mengumumkan pengunduran diri jam 10.00 WIB sehingga tidak mungkin kami memberikan judul bahwa Soeharto mundur. Itu akan sangat berisiko secara politik kalau Soeharto membatalkan niatnya untuk mundur," ujar Budiman.

August Parengkuan kala itu berpikir, pemerintahan boleh dibilang lumpuh. Dengan wewenang yang dimiliki, ia pun memutuskan untuk mencetak headline "Selamat Datang Pemerintahan Baru."

"Sudah lumpuhlah pemerintahan waktu itu sehingga siapa yang takut pada pemerintahan yang sudah lumpuh?" ujar August.

Akhirnya, pada 21 Mei 1998 pukul 09.05 WIB, di ruang Credentials Room di Istana Merdeka, Soeharto mengumumkan, ia berhenti sebagai Presiden RI.

James mengatakan, "Ketika pagi-pagi akhirnya Pak Harto jadi mundur, kita jadi menang..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com