Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Di Indonesia, Sandal Jepit Bisa Hilang di Masjid

Kompas.com - 21/05/2016, 07:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menganggap Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Islam, belum menganut nilai keislamaan. Hal tersebut, setidaknya dapat dilihat dari survei beberapa peneliti dari George Washington University.

Pernyataan ini disampaikan Megawati dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan 2016-2021 di Jakarta, Jumat (20/5/2016).

"Indonesia harus puas di urutan 140. Tak jauh dari negara islam lainnya di urutan100-200," kata Megawati.

Para peneliti itu mengukur indeks negara islami berdasarkan nilai yang diajarkan Al-quran seperti kejujuran, amanah, toleransi, kebersihan, dan empati. Ada 200 negara yang disurvei oleh George Washington University.

Negara-negara yang penduduknya bukan mayoritas islam seperti Selandia Baru, lanjut Megawati, justru mendapatkan peringkat pertama negara paling islami. Hal ini karena masyarakat di sana memegang nilai kejujuran dan indikator lainnya yang diajarkan oleh islam.

"Di negara muslim seperti Indonesia, sandal jepit bisa hilang di depan masjid," tambah Megawati disambut tawa 146 kader PPP yang baru saja dilantik.

Megawati mengatakan, survei itu memang belum tentu benar. Namun, setidaknya survei tersebut bisa dijadikan pelajaran bagi Indonesia untuk memperbaiki nilia-nilai keislaman.

PPP sebagai partai islam tertua di negeri ini dinilai Megawati punya kewajiban untuk membuat masyarakat kembali ke nilai-nilai islam yang sesungguhnya.

"Mungkin yang salah yang membuat survei, karena kalau diukur jamaah hajinya, Indonesia jadi ranking pertama Tapi bukan itu parameter keislaman yang diusung," ucap Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com