JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Ade Komarudin mengaku telah meminta Ketua Umum Partai Golkar terpilih, Setya Novanto, untuk mengakomodasi loyalisnya.
Menurut Ade, permintaan itu disampaikannya sebelum menyatakan mundur dari pemilihan ketua umum putaran kedua pada Musyawarah Nasional Luar Biasa, awal pekan lalu, di Bali.
Ade mengatakan, penempatan loyalisnya dalam kepengurusan Novanto bagian dari rekonsiliasi partai yang dilanda konflik dalam 1,5 tahun belakangan ini.
"Saya sudah bilang waktu itu menjelang pengumuman mengalah. Tolong, tim saya diakomodasi untuk rekonsiliasi partai," kata Ade, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Novanto, kata Ade, menyetujui permintaan tersebut.
"Saya sudah mengalah untuk itu, dan dari Pak Novanto sudah oke," lanjut dia.
Terkait penyusunan pengurus, Ade tak mau ikut campur karena hal tersebut kewenangan Novanto sebagai ketua umum. Demikian pula untuk komposisi fraksi di DPR.
"Yang jelas kesepakatannya begini, saya fokus urus DPR, Pak Nov urus DPP Partai Golkar," kata Ketua DPR RI itu.
Saat Munaslub lalu, pada pemilihan ketua umum putaran pertama, Ade meraih 173 suara, sementara Novanto memperoleh 277 suara.
Namun, Ade menyatakan mundur dan tak melanjutkan pertarungan. Dengan mundurnya Ade, Novanto ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar dengan masa jabatan hingga 2019.