Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Minta Ada Pemeriksaan Jiwa untuk Pelaku Paedofilia di Kediri

Kompas.com - 18/05/2016, 21:19 WIB
Lutfy Mairizal Putra,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meminta dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap SS alias Kokos (60), pelaku paedofilia di Kediri, Jawa Timur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui motif pelaku.

"Mesti dibedakan juga. Ada paedofilia, ada yang memang iseng karena ramai-ramai. Kalau Pak Wapres bilang, mau gagah-gagahan, tapi dia bukan paedofilia," kata Nila di Jakarta, Rabu (18/5/2016). 

(Baca: Pelaku Pencabulan di Kediri Tawarkan Korbannya Rp 50 Juta dan Sepeda Motor)

Menurut Nila, bila hasil pemeriksaan menyebutkan pelaku pengidap paedofilia, hukuman akan dijatuhkan seberat-beratnya. Kata dia, jika karena iseng maka hukuman disesuaikan dengan aturan yang ada.

"Kalau memang paedofilia, pikirannya memang arahnya ke sana. Kita harus bedakan dulu secara kejiwaan. Kalau betul-betul karena kejiwaan, seperti yang dibilang perppu, harus diperberat. Ini keputusan pengadilan nanti," ucap Nila.

(Baca: Belasan Bocah di Kediri Dilaporkan Jadi Korban Pencabulan oleh Seorang Pengusaha)

Nila mengatakan, pemeriksaan kejiwaan terhadap SS tidak memutup kemungkinan dijatuhkan hukuman dengan aturan yang akan diatur dalam perppu nanti. 

Untuk diketahui, SS merupakan pelaku paedofilia terhadap 58 anak di Kediri, Jawa Timur. SS telah melakukan tindakannya sejak tahun 2013.

Kompas TV Pengusaha Ini Cabuli 17 Anak Bawah Umur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com