JAKARTA, KOMPAS.com — Ade Komarudin tak menghadiri penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016).
Ade sebelumnya mundur sebelum putaran kedua pemilihan ketua umum Golkar melawan Setya Novanto.
Pada putaran pertama, Setya Novanto dan Ade Komarudin sama-sama memperoleh lebih dari 30 persen dari 554 suara pemilih. Novanto mendapat 277 suara, dan Ade mendapat 173 suara.
Namun, sebelum putaran kedua dimulai, Ade memutuskan mundur sehingga Novanto pun ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar 2014-2019.
Tak hanya Ade, sejumlah tim suksesnya, seperti Bambang Soesatyo, Muhammad Misbakhun, Titiek Soeharto, Firman Soebagyo, dan Ahmadi Noor Supit tidak terlihat hadir.
Bakal calon ketua umum lain yang kalah melawan Novanto, yakni Azis Syamsuddin, Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartarto, dan Indra Bambang Utoyo, juga tidak hadir.
Hanya dua bakal calon, yakni Mahyudin dan Syahrul Yasin Limpo, yang hadir dan mengikuti acara penutupan.
Dalam acara penutupan ini, Novanto menyampaikan pidato sebagai ketua umum terpilih sekaligus menyampaikan tiga pengurus inti DPP Golkar.
(Baca: Novanto Tunjuk Idrus Marham sebagai Sekjen Golkar, Nurdin Halid Jadi Ketua Harian)
Novanto menunjuk Idrus Marham sebagai Sekjen, Nurdin Halid sebagai Ketua Harian, dan Robert Joppy Kardinal sebagai Bendahara Umum Partai Golkar.
Kepengurusan lengkap akan disusun Novanto bersama tim formatur dalam waktu paling lama 15 hari ke depan.
Mendagri Tjahjo Kumolo yang hadir mewakili pemerintah kemudian menutup secara resmi acara Munaslub Golkar.