PURWAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri menceritakan pengalaman Joko Widodo ketika awal memimpin Indonesia.
Ketika Jokowi mulai memasuki lingkungan Istana, rupanya pemerintahan sebelumnya sudah terlebih dahulu mengganti para pejabat di lingkungan Istana.
"Sesmil, Setneg, Rumah Tangga, semuanya diganti dua minggu sebelum Pak Jokowi itu masuk (Istana)," ujar Tjahjo saat membuka acara Rembuk Nasional Asosiasi DPRD seluruh Indonesia di pelataran Kantor Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Senin (9/5/2016).
Pergantian tersebut menyebabkan kerugian bagi Jokowi. Lantaran pejabat pengganti orang baru, banyak kesalahan dalam urusan surat menyurat, misalnya.
(baca: Istana Akui Salah Penulisan dalam Undangan Pelantikan Kepala BIN)
"Hasilnya apa? Nulis surat salah, kop surat bisa salah, ejaannya salah. Apa-apa salah," ujar Tjahjo.
"Ini sebenarnya mau baik atau mau sabotase?" lanjut dia lagi.
Tjahjo mengatakan, meski orang-orang yang baru tersebut memiliki kemampuan andal, tetapi tanpa pengalaman yang memadai, semuanya menjadi sia-sia.
Dia juga mencontohkan saat Presiden Jokowi memilih Direktur Jenderal Pajak. (baca: Tak Sanggup Penuhi Target, Dirjen Pajak Mengundurkan Diri)
"Orang yang tesisnya terbaik, akhirnya dialah yang dipilih. Tapi setengah tahun dia mundur tuh," ujar Tjahjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.