KOMPAS.com - Mudik telah menjadi acara tahunan bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama menjelang dan selama Lebaran. Banyak dari pemudik yang memilih mengemudikan sendiri kendaraan untuk pulang ke kampung halaman. Apa saja yang harus disiapkan?
Lonjakan kendaraan selama arus mudik, adalah hal pertama yang harus diantisipasi. Pada 2015, Tol Cikopo dimasuki 27.313 kendaraan dari Pintu Tol Palimanan, pada satu hari saja, yaitu Jumat (10/7/2015) yang merupakan H-7 Lebaran.
Tak semua pengemudi selama arus mudik terbiasa menempuh perjalanan jauh, lama, dan macet. Karenanya, kecelakaan merupakan ancaman nyata.
Lagi-lagi merujuk data pada 2015, jumlah korban meninggal karena kecelakaan selama arus mudik mencapai 657 orang. Untuk luka berat mencapai 1.068 orang dan korban luka ringan terdapat 3.922 orang.
"(Penyebab utama kecelakaan adalah) kurangnya disiplin para pengendara, dengan membawa beban berlebih, tidak patuh pada peraturan lalu lintas, dan kelelahan," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tentang angka kecelakaan arus mudik itu, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (9/7/2015).
Dari catatan di atas, seharusnya ada pelajaran bagi pemudik yang bersiap pulang kampung pada Lebaran tahun ini. Walaupun ada jaminan asuransi, kecelakaan tetap bukan hal yang diinginkan oleh siapa pun.
Terlebih lagi, jaminan kecelakan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas, hanya menanggung kecelakaan karena tabrakan antar-kendaraan.
Sudah bersiap?
Daripada menangis menerima segepok uang dari Jasa Raharja—pengelola asuransi kecelakaan lalu lintas—ada baiknya jauh-jauh hari para pemudik bersiap lebih baik. Pemeriksaaan kendaraan menjadi salah satu bagian persiapan itu.
Kemacetan dan jarak jauh ke kampung halaman, membuat setiap pengendara harus mempersiapkan hal-hal yang diperlukan saat mudik. Anda tak hanya membutuhkan mental yang kuat, tetapi juga stamina lebih. Pastikan sebelum berangkat mudik, pengemudi sudah mendapat istirahat cukup.
Untuk persiapan kendaraan, service sebaiknya dilakukan sebelum keberangkatan. Pastikan komponen kendaraan berfungsi baik, dari mesin, rem, sampai lampu-lampu.
Berikutnya, tak ada salahnya sebelum mudik Anda memperluas pengetahuan soal rute—dan jalur alternatif bila terjadi kemacetan atau pengalihan jalur—dan informasi lain terkait rencana pulang kampung ini.
Jangan lupa, periksa juga kelengkapan dokumen, baik untuk kendaraan maupun pengendara. Pastikan surat izin mengemudi (SIM) belum “kadaluarsa”, demikian pula surat tanda nomor kendaraan (STNK). Bukan apa-apa, dua surat ini merupakan kewajiban yang harus Anda penuhi ketika berkendara.
Dari semua persiapan, yang kerap terlupa adalah perlengkapan kendaraan. Memang, saat mudik banyak bengkel buka 24 jam di sepanjang rute. Namun, tetap tidak ada salahnya Anda membawa ban serep, dongkrak, dan tool kits, untuk antisipasi dan penanganan darurat ketika kendaraan bermasalah di jalan.
Terakhir, kedisiplinan pengemudi untuk tertib berlalu lintas—termasuk mematuhi rambu—adalah hal terpenting untuk keselamatan selama mudik, setelah semua persiapan di atas dijalankan. Ingat, keluarga besar menunggu di kampung halaman.
Amit-amit, jangan sampai Anda kecelakaan saat mudik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.