Fadli Zon Minta Pemerintah Tak Euforia dan Fokus Bebaskan 4 WNI Lainnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengapresiasi kerja pemerintah yang akhirnya berhasil membebaskan 10 warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Namun, dia meminta pemerintah tidak larut dalam euforia. Pemerintah pun diminta fokus untuk membebaskan 4 WNI lainnya yang saat ini masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

"Sekarang ini tinggal fokus kepada yang empat lagi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/5/2016).

Fadli menilai, pemerintah sebaiknya membebaskan 4 WNI dengan menggunakan metode dan pendekatan yang sama saat pemerintah membebaskan 10 WNI yang disandera.

Pembebasan harus dilakukan dengan negosiasi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kita tidak bisa melakukan intervensi fisik atau intervensi militer," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Fadli pun meminta pemerintah terbuka menjelaskan proses pembebasan 10 WNI tersebut agar tidak terjadi simpang siur informasi di masyarakat.

Menurut Fadli, sampai saat ini masih simpang siur apakah 10 WNI itu dibebaskan melalui uang tebusan atau tidak.

"Apalagi juga banyak yang sudah melakukan klaim dari pemerintah maupun non pemerintah," ucap Fadli.

Sejak 26 Maret 2016, sepuluh awak kapal pandu Brahma 12 beserta muatan batubara milik perusahaan tambang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, disandera kelompok teroris Filipina Abu Sayyaf.

(Baca: Tiba di Jakarta, 10 WNI yang Bebas dari Kelompok Abu Sayyaf Langsung Dibawa ke RSPAD)

Para awak kapal dan seluruh muatan batubara dibawa penyandera ke tempat persembunyian mereka di salah satu pulau di sekitar Kepulauan Sulu.

Kelompok Abu Sayyaf kemudian meminta uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14 miliar untuk membebaskan para sandera.

Kepala kepolisian Jolo Filipina, Junpikar Sitin mengatakan, mereka dibebaskan pada Minggu tengah hari.

Beberapa orang tak dikenal mengantar semua orang kru kapal tunda itu ke kediaman Gubernur Abdusakur Tan Jnr di Pulau Jolo di tengah hujan lebat.