JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani masih menunggu keputusan partai terkait kemungkinan pemberhentian dirinya sebagai anggota Dewan.
Hal tersebut menyusul terpilihnya Arsul sebagai Sekjen PPP pada kepengurusan 2016-2021 yang baru disahkan Menteri Hukum dan HAM, Rabu (27/4/2016) lalu.
"Itu nanti saya sampaikan di rapat (DPP), apakah saya harus berhenti atau enggak," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (29/4/2016).
Saat ditunjuk menjadi Sekjen, ia mengatakan telah berbicara dengan formatur dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkait kemungkinan dirinya dicopot menjadi anggota Dewan.
"Kalau di perjalanan saya diperlukan di tempat lain, misalnya untuk memimpin fraksi, atau apa, ya saya harus dicopot," ujarnya.
Namun, yang menjadi persoalan adalah dirinya kerap kali menjadi wakil PPP yang paling vokal di DPR.
"Cuma kadang-kadang kan persoalannya, kalau saya terus nih, saya sudah bilang, saya lepas Baleg. Saya hanya akan di Komisi III. Persoalannya kan PPP di Komisi III enggak ada yang bunyi juga," tutur dia.