Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Ade Komarudin Kembali Singgung soal Syarat Tak Tercela

Kompas.com - 27/04/2016, 05:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim sukses calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, menyambut baik terbitnya Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM terkait kepengurusan Munas Bali hasil rekonsiliasi.

Bambang menilai dengan terbitnya SK tersebut, maka rencana pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar mempunyai payung hukum yang jelas.

Bambang pun kembali menyinggung mengenai persyaratan untuk menjadi calon ketua umum Golkar. Salah satunya, calon ketua umum harus memenuhi asas prestasi, dedikasi, loyalitas dan tak tercela (PDLT).

"Sesuai AD/ART selain calon harus aktif minimal 5 tahun di kepengurusan Golkar di setiap tingkatan juga ada PDLT," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/4/2016).

"Jadi syarat PDLT itu penting dan sangat mendasar karena tercantum dalam AD/ART," ucapnya.

Bambang mengatakan, syarat ini rencana itu akan dibahas dalam rapat pleno DPP Golkar pada Kamis besok.

Akan dibahas juga syarat yang ditambahkan panitia seperti LHKPN, bukti setoran pajak (SPT), serta sumbangan wajib bagi calon ketua umum Golkar yang jumlahnya Rp 5-10 miliar.

Namun, Bambang menilai syarat yang ditambahkan panitia itu tidak terlalu penting karena tak ada dalam AD/ART partai.

"Syarat PDLT itu yang penting dan sangat mendasar karena tercantum dalam AD/ART," ucap Ketua Komisi III DPR ini.

Terkait syarat tak tercela, menurut Bambang, hal itu tidak hanya ditentukan dari status hukum seorang calon. Namun citra di publik juga harus ikut dipertimbangkan.

"Bisa dengan ketetapan hukum atau opini publik," ucap dia.

Kompas TV Munaslub Golkar Akan Berlangsung di Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com