Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham Akan Copot Petugas Lapas Banceuy

Kompas.com - 26/04/2016, 15:55 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly akan menindak tegas para petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy yang melakukan pengamanan, tetapi tidak sesuai dengan prosedur tetap, khususnya terhadap empat petugas di Lapas Narkoba Kelas II A Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka ialah R, G, dan L serta seorang Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) berinisial K.

"Ada indikasi dugaan melakukan kekerasan, empat orang, ya biarlah disidik oleh polisi. Dia (keempat orang tersebut) ini akan ditarik, kita cabut, tidak lagi jadi KPLP dan staf, kami ganti," ujar Yasonna di Gedung Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2016).

Namun, hingga saat ini, kata Yasonna, pihaknya masih menunggu laporan dari kepolisian terkait penyelidikan terhadap empat orang tersebut.

(Baca: Empat Petugas Lapas Banceuy Ditetapkan Jadi Tersangka)

"Ya kami serahkan dulu pada dulu ke polisi, jangan mendahului. Kami serahkan kepada ahlinya," kata dia.

Selain itu, penyelidikan secara internal juga dilakukan.

Pasca-kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mengirim inspektorat untuk melakukan penyelidikan. Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Kelas II A Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (23 April 2016) pagi.

(Baca: Menkum HAM Akui Ada Pemaksaan Saat Memeriksa Napi Undang di LP Banceuy)

Hal itu dipicu adanya seorang warga binaan lapas yang diduga tewas akibat bunuh diri setelah mendapatkan kekerasan dari sipir lapas.

Napi tersebut bernama Undang Kosim. Pasca-kerusuhan, polisi mengamankan tujuh petugas dan satu warga binaan.

(Baca: Yasonna Benarkan Napi Tewas di Banceuy Bunuh Diri Usai Diperiksa Petugas)

Setelah melakukan pemeriksaan, tiga petugas, yakni R, G, dan L serta seorang Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), yakni K, menjadi tersangka.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tujuh orang, tiga petugas, dan satu warga binaan sudah dikembalikan. Sementara itu, yang empat petugas kami proses, dan sudah kami naikkan statusnya jadi tersangka," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Angesta Romano Yoyol saat ditemui di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (25/4/2016).

Kompas TV Kronologi Kerusuhan di Lapas Banceuy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com