JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian menyebut, mental kelompok teroris Santoso yang masih bertahan di pegunungan Poso semakin hari semakin jatuh.
Operasi Tinombala yang digelar pemerintah semakin melemahkan kelompok mereka. Satu per satu, anggota kelompok Santoso di Poso, ditangkap. Ada pula yang tewas ditembus peluru aparat.
"Jalur logistik mereka hilang, jadi kelaparan. Jalur komunikasi mereka berkurang. Otomatis mereka buta informasi dunia luar," ujar Tito di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).
"Dalam waktu dua bulan, 14 orang dari mereka kami tangkap, baik hidup atau mati. Dari yang hidup ini mendapatkan keterangan bahwa kelompok mereka itu semakin lemah, mental kelompok Santoso semakin jatuh," lanjut Tito.
Informasi terbaru, jumlah kelompok Santoso yang tersisa dari yang semula 41 orang, sekarang tinggal tersisa 27 orang.
Mereka membentuk grup-grup kecil dan disebar. Adapun Santoso, menurut Tito, berada di grup yang berisi tujuh orang.
Dua di antara tujuh orang tersebut adalah perempuan. Tito meyakini kondisi itu sangat menguntungkan aparat.
"Kalau TNI/Polri mempertahankan kekuatan operasi Tinombala, apalagi lebih giat lagi masuk ke hutan, saya yakin kelompok ini akan tertangkap seluruhnya," kata Tito.
Tito membenarkan Operasi Tinombala akan berakhir pada Mei 2016. Ia tidak dapat memastikan apakah Santoso dapat tertangkap dalam batas waktu itu atau tidak.
Ia juga tidak dapat memastikan apakah Operasi Tinombala akan diperpanjang atau tidak jika Santoso belum tertangkap. Sepenuhnya ia serahkan ke pimpinan Polri dan TNI.