Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundurnya Munaslub Golkar Dipersoalkan

Kompas.com - 15/04/2016, 17:42 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mempersoalkan rencana diundurnya penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar. Sebab, sudah ada keputusan rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan bahwa munaslub diselenggarakan pada 7-8 Mei 2016.

"Apa dasar pertimbangannya? Semestinya pengunduran waktu tersebut disampaikan oleh panitia, dibahas, dan diputuskan kembali di dalam rapat pleno DPP, sekaligus mencabut keputusan sebelumnya," kata Doli dalam pesan singkatnya, Jumat (15/4/2016).

Keputusan mundurnya jadwal Munaslub Partai Golkar diambil di dalam rapat steering committee (SC).

Menurut Ketua SC Nurdin Halid, munaslub tak dapat diselenggarakan sebelum DPP Partai Golkar mengantongi surat keputusan Menkumham terkait pengesahan pengurus DPP hasil rekonsiliasi.

(Baca: Munaslub Partai Golkar Diundur)

Doli menilai jika alasan itu yang digunakan, dasar hukum DPP Partai Golkar memutuskan jadwal penyelenggaraan munaslub dipertanyakan. Sebab, pemerintah sampai saat ini belum menerbitkan SK baru.

"Seharusnya, rapat pleno dulu tidak dilakukan sebelum SK diterbitkan, atau karena pemerintah sudah menerbitkan SK DPP Riau, maka seluruh rapat, keputusan dan persiapan munaslub dilaksanakan oleh DPP Riau," kata dia.

Doli pun mempertanyakan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang saat itu optimistis jika SK baru akan keluar dalam kurun waktu dua hari.

"Faktanya hingga hari ini SK tersebut belum kunjung terbit juga," ujarnya.

Lain cerita, menurut dia, jika keputusan penyelenggaraan munaslub diambil berdasarkan hasil keputusan rapat pleno DPP Partai Golkar hasil Munas Riau. Sebab, pemerintah sebelumnya telah menerbitkan SK baru yang menghidupkan kepengurusan itu untuk sementara waktu.

(Baca: Janji-janji Jelang Munas Golkar: Dari Uang Rp 10 M hingga Hadiah Mobil)

Lebih jauh, Doli menilai pemerintah tengah menguji Partai Golkar untuk konsisten menyelenggarakan munaslub yang rekonsiliatif. Ia khawatir, jika sampai terjadi perbedaan persepsi antara pemerintah dan Golkar, penyelenggaraan munaslub justru bermasalah.

"Jangan sampai bisa jadi munaslub yang dipersiapkan oleh DPP PG Bali rekonsiliasi, tetapi pemerintah tetap menginginkan penyelenggaranya adalah DPP PG Riau yang juga sudah memenuhi unsur rekonsiliasi. Itu akan sangat memengaruhi kepesertaan dan akhirnya hasil munaslub," kata Doli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com