Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baduy Kembali, Masih Bisakah?

Kompas.com - 04/04/2016, 18:34 WIB

Baduy merupakan salah satu komunitas masyarakat sub-etnis Sunda yang memperoleh perhatian dikarenakan adanya keunikan pola isolasi dan ketaatan atas adat-istiadat dalam kehidupannya, khususnya suku Baduy Dalam.

Derasnya arus modernisasi dan perkembangan teknologi informasi yang mulai mempengaruhi kehidupan Baduy khususnya Baduy Luar, menjadi tantangan sekaligus fenomena yang menarik untuk dicermati.

Apa yang terjadi di Baduy bisa mewakili refleksi potret bangsa Indonesia yang harus ikut terseret dalam arus zaman yang semakin cepat bergerak, melahirkan peluang maupun problematika yang tidak sekedar menjadi wacana namun juga motivasi untuk mengambil tindakan maupun gerakan agar tetap memiliki eksistensi diri.

Kompas.com melalui “Gerakan Rayakan Perbedaan”-nya kali ini bermaksud melakukan gerakan terintegrasi yang dapat menjadi wadah edukasi, eksplorasi, dan apresiasi kultural yang konstruktif untuk dapat mendukung tersampaikannya informasi dan pengetahuan yang berharga ini kepada masyarakat umum, khususnya generasi muda.

Bekerjasama dengan Bentara Budaya Jakarta, “Gerakan Rayakan Perbedaan Baduy Kembali” dilahirkan.  Gerakan ini direpresentasikan melalui berbagai kegiatan yaitu: pameran seni budaya Baduy, konser musik “Membaca Baduy”, kolaborasi musisi modern dengan musisi Baduy, diskusi dengan sosiolog, antropolog, dan narasumber dari Baduy sendiri tentang Baduy lalu dan kini, dilengkapi pula dengan pagelaran busana yang menghadirkan kain-kain tenun Baduy.

Kegiatan-kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 6-10 April 2016 bertempat di Bentara Budaya Jakarta.

“Lewat acara ini kita akan dapat merasakan, menyentuh, mendengar suara hati Baduy. Kita diajak mengenal,  mengalami  Baduy dengan segala romantika dan problematika saudara-saudara kita itu. Diharapkan lewat acara ini kita akan semakin mencintai Baduy yang menjadikan Indonesia penuh warna dalam keberagamnnya,” ujar Frans Sartono selaku GM Bentara Budaya.

Tidak lengkap gerakan ini diinisiasi tanpa adanya sentuhan digital yang mampu mengamplifikasi, yaitu kolaborasi bersama Kompasiana.com melalui kompetisi blog tentang budaya Baduy, serta penyajian konten informatif dan inspiratif melalui platform HTML 5 hasil kolaborasi Harian Kompas, Kompas.com, dan Kompas TV melalui Visual Interaktif Kompas (VIK).

Andy Budiman selaku Director Group of Digital Kompas Gramedia menambahkan, “Potret fenomena Baduy tersebut menjadi cermin bagi masyarakat dan juga dunia media yang meski sudah wajib mengikuti perkembangan teknologi namun tidak semata-mata hanya mengejar kecepatan, namun tetap berpegang pada akar jurnalistik yang dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya.”

Sebelum mengikuti rangkaian acara di atas, simak “Baduy Kembali” dalam format multimedia di http://vik.kompas.com/baduykembali

(marcomm)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com