Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pemasyarakatan Akui Jumlah Penjaga di Lapas Bengkulu Masih Kurang

Kompas.com - 29/03/2016, 08:14 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, I Wayan Dusak, mengakui bahwa jumlah penjaga di Lembaga Pemasyarakatan Malabero, Bengkulu, masih kurang.

Jumlah penjaga yang tidak ideal itu membuat pengawasan terhadap tahanan sulit untuk dilakukan.

"Jumlahnya masih kurang. Hanya ada 16 penjaga yang dibagi 4 regu. Jadi setiap regu cuma ada 4 orang," ujar Wayan saat dihubungi, Senin (28/3/2016).

Menurut Wayan, di Lapas Malabero, Bengkulu, terdapat 26 petugas lapas dan 16 orang penjaga yang setiap kali bertugas dibagi menjadi 4 regu.

Sementara, tahanan di Lapas Malabero jumlahnya mencapai 259 tahanan.

Wayan mengatakan, dengan jumlah tahanan sebanyak itu, maka idealnya rasio perbandingannya adalah 1:20. Atau dengan kata lain, setidaknya ada 10 orang penjaga dalam satu regu penjagaan.

Menurut Wayan, sebagai langkah antisipasi agar peristiwa kebakaran lapas seperti di Malabero tidak terulang, Ditjen Pemasyarakatan telah menyampaikan permintaan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menambah jumlah personel penjaga lapas.

Selain itu, dari Kemenkumham sendiri, Ditjen Pemasyarakatan akan melakukan pembinaan terhadap petugas lapas.

Pembinaan itu khususnya mengenai manajemen organisasi, metode pengawasan tahanan, serta penanganan konflik di lapas.

Selain itu, menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi meningkatkan pengawasan di dalam lapas.

Sebelumnya, kebakaran besar terjadi di Lapas Malabero, Jumat (25/3/2016) malam, atau sekitar pukul 20.30 WIB.

Menurut Kapoda Bengkulu, Brigjen (Pol) M Ghufron, kebakaran itu terjadi karena lapas sengaja dibakar oleh tahanan narkotika.

Kebakaran bermula saat tim Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu dan Polda Bengkulu hendak melakukan pemeriksaan terhadap dua tahanan narkoba untuk kepentingan pengembangan kasus. Dalam peristiwa tersebut lima tahanan tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com