Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Jokowi dan SBY Tak "Berbalas Pantun"

Kompas.com - 24/03/2016, 06:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Johan Budi, Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tidak pernah berkomentar di media sosial untuk menanggapi atau menyerang pihak tertentu.

"Tidak pernah sekalipun di Tweet Pak Jokowi menanggapi atau menyerang seseorang," kata Johan melalui telepon dalam diskusi Satu Meja dengan topik "Saling Sindir Negarawan" di Kompas TV, Rabu (23/3/2016) malam.

Diskusi itu menyikapi peristiwa politik dalam Tour de Java yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat dan kunjungan Presiden Jokowi ke Kompleks olahraga Hambalang, Bogor. (baca: SBY: Pak Jokowi, Jangan Mau Kita Diadu Domba)

Johan juga menganggap tidak ada masalah dengan pernyataan SBY selama ini dalam media sosial, termasuk ketika menanggapi kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Saya yakin niat Pak SBY baik beri masukan ke Presiden Jokowi. Saya tidak lihat apa yang disampaikan Pak SBY dan yang dilakukan Pak Jokowi disebut berbalas pantun," kata Johan.

Meski demikian, Johan berpendapat, komunikasi antara Presiden dengan SBY sebaiknya tidak melalui media sosial. Komunikasi antarkedua tokoh itu lebih baik dilakukan secara langsung. (Baca: SBY Vs Jokowi, Pantun Kritik "Dibalas" Hambalang...)

"Saya rasa tidak ada persoalan antara Pak SBY dengan Pak Jokowi. Yang jadi persoalan adalah pendukung Pak SBY terlalu reaktif atas apa yang dilakukan Pak Jokowi ketika berkunjung ke Hambalang," kata Johan.

Sementara itu, pengamat politik dari Political Communication Institute Heri Budianto menilai, jika dilihat berdasarkan makna dalam konteks pernyataan di media sosial, antara SBY dan Jokowi jelas saling sindir.

Heri mengatakan, memang tidak ada yang salah dengan kebiasaan SBY berkomentar di media sosial. Namun, kata dia, akan menimbulkan masalah ketika pernyataan yang disampaikan SBY itu berupa kritikan. (baca: SBY Senang jika Jokowi Lanjutkan Proyek Hambalang)

Mengingat SBY dan Jokowi merupakan tokoh nasional, kata dia, kritikan itu bakal memancing reaksi publik. Terlebih lagi jika para pendukung kedua pihak ikut mengomentari dan media massa mengangkatnya sehingga membuat panas.

Ia memberi contoh ketika Roy Suryo sebagai mantan Menpora yang ikut berkomentar soal kunjungan Jokowi ke Hambalang. (baca: Penjelasan Roy Suryo soal Hambalang)

"Ini bukan pendidikan yang bagus, mempertontonkan persaingan tidak sehat," ucap dia.

Berbagai pihak mengaitkan kunjungan Jokowi ke Hambalang dengan pernyataan SBY dalam Tour de Java. Kunjungan ke proyek mangkrak peninggalan pemerintahan SBY itu dianggap sebagai respons Jokowi menjawab kritikan SBY.

SBY sebelumnya menyebut bahwa pemerintah sebaiknya tidak menguras anggaran di sektor infrastruktur.

Terlebih lagi, kondisi ekonomi Tanah Air sedang lesu. (baca: Untuk Orang Seperti SBY, Pesan Jokowi Itu Sungguh Mengena)

Belakangan, setelah pernyataannya dikaitkan dengan kunjungan Jokowi ke Hambalang, SBY kembali melontarkan pernyataan lewat media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com