Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"BNPT Bukan Sekumpulan Malaikat..."

Kompas.com - 17/03/2016, 06:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengangkatan Inspektur Jenderal (Pol) Tito Karnavian sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membawa harapan baru bagi penanganan pemberantasan terorisme di Indonesia.

Pengamat terorisme dari The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya berharap, di bawah Tito, BNPT mau mendengarkan kritik dan masukan dari berbagai elemenn di Indonesia terkait upaya pemberantasan terorisme.

"Sebab di dalam BNPT, bukan sekumpulan malaikat yang tidak bisa salah. Tapi juga sosok-sosok manusia yang sangat berpeluang untuk melakukan kesalahan dalam merumuskan kebijakan strategi kontraterorisme sekaligus implementasinya," ujar Harits, di Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Menurut dia, BNPT perlu menerapkan asas transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aspek kerjanya.

Apalagi, BNPT dibiayai oleh uang negara. Persoalan yang menjadi sorotan, kata Harits, apakah Tito hanya akan meneruskan tradisi lama atau mampu menghidupkan semangat pendekatan humanis, memerhatikan etika, adat, dan norma agama dalam setiap kerja kontra-terosrisme.

"Setiap jabatan itu amanah dan selalu ada pertanggungjawaban dunia dan akherat. Apalagi jika berkaitan dengan darah manusia," ujar Harits.

Tito dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BNPT di Istana Negara, Rabu pagi. Ia menggantikan Komjen (Pol) Saud Usman Nasution yang dimutasi menjadi perwira di Bareskrim Polri karena akan memasuki masa pensiun.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti yakin dengan pengalaman yang dimiliki, Tito akan sukses di BNPT.

"Tantangan pemberantasan terorisme makin banyak memang. Salah satunya ya di internal itu (transparansi dan akubtabilitas). Saya pikir, dari sisi kompetensi, pengalaman, Pak Tito cukup mumpuni melaksanakan hal itu," ujar Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com