Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Sukabumi-Sagaranten Melintasi Daerah Rawan Pergerakan Tanah

Kompas.com - 12/03/2016, 08:08 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ruas Jalan Kota Sukabumi-Nyalindung-Sagaranten di Jawa Barat memang melintasi daerah rawan pergerakan tanah. Dampaknya, ruas jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi Jabar ini kerap rusak di beberapa titik.

Data Dinas Bina Marga Jawa Barat Badan Pengelola Jalan (BPJ) Wilayah II Sukabumi menunjukkan bahwa ruas Jalan Sukabumi-Sagaranten ini jaraknya 48 Kilometer.

Dari Kota Sukabumi melintasi kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi, yaitu Nyalindung, Purabaya dan Sagaranten.

"Jalan ke Sagaranten ini berada di jalur pergerakan tanah sehingga tanahnya labil di beberapa lokasi," kata Pengamat Jalan Sukabumi-Sagaranten Dinas Bina Marga BPJ Sukabumi Ujang Komar kepada Kompas.com di Selagombong, Nyalindung, Jumat (11/3/2016) malam.

(Baca Diguyur Hujan Deras Jalan Sukabumi-Sagaranten Dikepung Material Longsor)

Menurut Ujang, di sepanjang jalan ini terdapat beberapa lokasi yang rawan tertimbun material longsor dan tanah. Hampir setiap tahun, bila musim hujan terjadi, jalan yang tertimbun bahkan terbawa longsor.

"Seperti di lokasi ini juga tahun lalu pernah terbawa longsor, makanya dibangun tembok penahan tanah (TPT) di pinggir jalannya," ujar Ujang sambil menunjukkan tangannya ke TPT yang saat ini di ruas jalannya kembali tertimbun material longsor.

Di lokasi tersebut, material longsor berupa bebatuan dari kecil hingga besar, pasir, dan lumpur sempat menutup badan jalan. Akibatnya arus lalu lintas sempat tersendat.

"Ada empat titik yang menutup setengah badan jalan sedangkan yang lainnya hanya bahu jalannya saja yang tertimbun," kata Ujang.

Sejumlah warga yang membantu membersihkan di lokasi tertimbunnya jalan di Kampung Selagombong ini mengatakan bahwa hujan deras terjadi sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 17:00 WIB. Hujan deras itu mengakibatkan air selokan meluap hingga banjir bandang.

"Material batu dan kerikil ini dari banjir bandang dari selokan ini. Dari atasnya air besar sekali, bahkan ada satu rumah bagian belakangnya yang rusak dan di daerah bawah juga ada dua rumah yang sempat terendam," kata Muhamad Abdillah (19) kepada Kompas.com, Jumat malam.

Pantauan Kompas.com hingga Jumat malam pukul 23.00 WIB, para pegawai Dinas Bina Marga Jawa Barat itu masih mengerjakan pengerukan material longsor, seperti batu dan lumpur dengan backhoe kecil.

Di beberapa titik para pegawai itu menjaga arus lalu lintas. Sepanjang perjalanan dari Nyalindung di titik 21 kilometer ke Kota Sukabumi masih terdapat jalan licin di beberapa lokasi longsor dan sepanjangnya.

Selain itu kondisi jalan yang berbelok-belok dan terdapat banyak lubang. Bagi para pengendara sepeda motor ataupun mobil harus hati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com