Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2016, 10:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetapan anggota DPR Budi Supriyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (2/3/2016), menambah panjang daftar anggota DPR periode 2014-2015 yang terjerat kasus hukum.

Sebelum Budi, ada empat anggota DPR lain yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Ada pula sejumlah anggota DPR yang diproses di Mahkamah Kehormatan Dewan, Kepolisian, dan Kejaksaan atas dugaan melakukan kekerasan hingga mencatut nama.

Kasus dugaan korupsi

1. Adriansyah
Di KPK, Anggota Fraksi PDI-P Adriansyah menjadi yang pertama ditangkap tangan KPK karena diduga menerima suap izin tambang di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

2. Patrice Rio Capella
Selanjutnya, anggota Fraksi Nasdem Patrice Rio Capella yang ditetapkan sebagai tersangka dalam  dugaan menerima gratifikasi pada proses penanganan kasus bantuan daerah, tunggakan dana bagi hasil, dan penyertaan modal sejumlah badan usaha milik daerah di Provinsi Sumatera Utara.

3. Dewie Yasin Limpo
Tak lama kemudian, Anggota F-Hanura Dewie Yasin Limpo ditangkap tangan karena diduga menerima suap terkait proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai.

4. Damayanti Wisnu Putranti
Anggota Fraksi PDI-P Damayanti Wisnu Putranti ditangkap KPK karena diduga menerima suap terkait proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Aliran dana yang diterima Damayanti untuk membangun proyek infrastruktur di Maluku itu diduga mengalir kepada rekan-rekannya di Komisi V DPR.

Salah satunya adalah ke Budi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya mencoba mengembalikan uang yang diduga suap sebesar 305.000 dollar Singapura.

Kasus kekerasan

Di luar masalah korupsi yang ditangani KPK, ada pula berbagai kasus dugaan kekerasan yang dilakukan anggota DPR.

1. Mustafa Assegaf
Anggota Komisi VII Mustafa Assegaff melakukan pemukulan terhadap Wakil Ketua Komisi VII Mulyadi.

Pemukulan itu terjadi di sela-sela rapat Komisi VII DPR dan Menteri ESDM.

Mustafa kesal karena Mulyadi tak mengizinkannya bicara lama dalam rapat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com