Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Muda Moderat Diminta Lawan Radikalisme di Media Sosial

Kompas.com - 29/02/2016, 17:56 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pemerintah dalam hal pemberantasan tindak pidana korupsi dinilai perlu didukung oleh tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang lebih moderat.

Menurut anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Maman Imanulhaq, saat ini aksi-aksi teror sudah dilakukan secara terbuka melalui internet dan media sosial.

Aksi yang dilakukan oleh kelompok berpaham puritanisme dan intoleran tersebut tidak segan untuk melontarkan ujaran kebencian di ranah publik.

Maman sendiri mengaku masih banyak menemukan situs-situs kelompol radikal yang masih aktif melakukan seruan aksi kekerasan ataupun menyerang kelompok lain yang berbeda aliran.

"Mereka cenderung menggunakan bahasa kekerasan melalui internet," kata Maman dalam sebuah dialog kebangsaan bertajuk "Deradikalisasi Kaum Muda" di Aula Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Jakarta, Senin (29/2/2016).

"Saya termasuk anggota panel Kementerian Komunikasi dan Informasi pemblokiran situs-situs radikal. Ada 10 yang kami blokir, tapi ada ribuan yang akan muncul," ujarnya.

Berangkat dari fakta tersebut Maman meminta tokoh-tokoh muda yang moderat juga bisa melakukan penangkalan terhadap isu yang dilontarkan kelompok intoleran di media sosial.

Menurut dia, saat ini tidak ada kekuatan untuk mengimbangi kekuatan kelompok intoleran. Padahal, saat ini media sosial merupakan medium yang paling sering digunakan untuk menyebar kebencian kelompok intoleran.

Akibatnya, paham mereka semakin menyebar dan mampu merekrut banyak anggota.

"Kelompok moderat dan toleran kurang bisa memanfaatkan media sosial untuk mengimbangi kekuatan intoleransi di media sosial," kata Maman.

Lebih lanjut Maman mengatakan, membasmi terorisme harus dilakukan mulai dari akar persoalan di masyarakat.

Jika tokoh-tokoh moderat tidak melakukan sesuatu dan cenderung membiarkan, ia khawatir toleransi tidak akan bisa dibangun di Indonesia.

"Saya ingin mengajak tokoh-tokoh moderat dari NU, Muhammadyah dan organisasi lain untuk melawan radikalisme melalui media sosial," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com