Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urun Rembuk demi Kembalikan Kejayaan Golkar

Kompas.com - 27/02/2016, 11:51 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain bersilaturahim dan berkonsolidasi dengan DPD tingkat I dan II, setiap calon ketua umum juga berbagi gagasan untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar.

Di hadapan pengurus DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Mahyudin sempat memaparkan visi dan misinya jika ia berhasil lolos pada pemilihan ketua umum saat Musyawarah Nasional bulan April 2016.

Dia mengatakan ada banyak permasalahan yang harus segera dibenahi agar Golkar kembali solid dan berjaya. Salah satu contoh masalah yang perlu dibenahi terjadi ketika masa pemilihan presiden dan wakil presiden yang lalu.

Mahyudin menyayangkan banyaknya kader-kader partai yang dipecat karena mendukung pasangan capres dan cawapres yang tidak diusung oleh Golkar. Padahal kader tersebut memiliki kualitas organisasi yang baik.

Akibatnya, banyak kader Golkar yang menang pilkada tapi tidak diusung oleh golkar, bahkan independen. Menurutnya masalah tersebut hanya bisa diselesaikan dengan pendekatan persuasif dan kekeluargaan.

"Saya tidak suka memecat orang lain. Masalah seperti itu seharusnya diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan, kalau perlu dibina, untuk menunjukkan Golkar itu solid," ujar Mahyudin di Solo, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2016) malam.

Permasalahan lain yang krusial, lanjutnya, adalah soal korupsi dan praktik suap. Kedua fenomena negatif inilah yang membuat Golkar menjadi rapuh.

"Korupsi harus hilang dari indonesia. Sogok-menyogok harus dibereskan," tegas Mahyudin.

Dia optimistis mampu mengatasi persoalan tersebut dengan komitmen yang sungguh-sungguh dari seluruh kader partai. Harapan itu, menurut Mahyudin, harus diwujudkan dengan kerja nyata melalui pelaksanaan program-program kesejahteraan rakyat yang mengacu pada Visi Indonesia 2014.

"Saya akan membuat program yang menyejahterakan rakyat sebagai program unggulan. Harapan perlu diwujudkan dengan kerja nyata melalui Visi Indonesia 2045," pungkasnya.

Sementara itu, Idrus Marham mengatakan, tantangan terberat bagi ketua umum ke depan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi politik partai berlambang pohon beringin itu. Saat ini, menurut Idrus, tingkat kepercayaan masyarakat sudah menurun drastis.

"Memang seperti itu faktanya. Itulah tantangan ketua umum partai Golkar ke depan," ujar Idrus Marham saat ditemui di Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).

Ia mengungkapkan bahwa turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terjadi karena banyak pejabat dan anggota dewan tidak memiliki kemampuan yang sepadan. Bagi Idrus, fakta tersebut menjadi persoalan yang harus dipecahkan oleh Partai Golkar. Masyarakat menjadi sulit untuk menuntut kinerja dan produktivitas dari pejabat-pejabat publik yang notabene itu adalah kader partai politik, karena tidak memiliki kemampuan yang baik.

"Siapa yang paling bertanggungjawab? Ya Parpol. Salah satu fungsi partai adalah kader poliitik untuk menduduki jabatan-jabatan strategis," ungkapnya.

Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah soal soliditas pasca-konflik antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Ade Komarudin berbicara tentang perlunya kegotong-royongan seluruh kader Partai Golkar untuk membangun kebersamaan.

Dia mengimbau kepada seluruh kader Golkar untuk bisa melaksanakan munas yang demokratis, rekonsiliatif dan berkeadilan serta menahan diri untuk memberikan komentar-komentar yang membuka peluang lahirnya konflik baru.

"Soliditas untuk kembali bersatu dalam semangat rekonsiliasi diperlukan untuk melupakan semua perbedaan, perselisihan, dan perpecahan yang pernah ada. Sehingga jalannya organisasi Partai Golkar berjalan solid," ucap dia.

Selain itu, komitmen untuk membangun kembali Partai Golkar juga diutarakan oleh Setya Novanto. Ia menyanggupi permintaan DPD wilayah NTT untuk mundur dari jabatan ketua fraksi di DPR RI apabila dirinya terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar. Dengan begitu ia bisa mencurahkan seluruh perhatiannya dalam memperbaiki kinerja partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com