Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinton Klaim Kasus Pemukulan Dita Berujung Damai

Kompas.com - 15/02/2016, 18:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu akhirnya muncul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016), setelah sempat  tak terlihat sejak kasus dugaan penganiayaan terhadap stafnya, Dita Aditia mencuat ke publik.

Masinton juga tak lagi membantah telah melakukan pemukulan terhadap Dita. Dia hanya mengklaim bahwa kasus dugaan penganiayaan terhadap Dita sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Sudah selesai, kekeluargaan. Sesuai dengan saran banyak pihak. Kita datang. Saling memaafkan, klarifikasi," kata Masinton.

Masinton mengaku selama dua pekan terakhir ini absen dari kegiatan DPR karena ada acara keluarga. Dia membantah kasus dugaan penganiayaan terhadap Dita membuatnya menghilang.

(Baca: Dita Aditia Punya Video Pengakuan Masinton soal Penganiayaan)

Setelah urusan keluarga selesai, hari ini Masinton pun terlihat mengikuti rapat gabungan Komisi I-Komisi III dengan pemerintah. Masinton pun berharap, Dita mau mencabut laporan yang dilayangkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan Bareskrim Polri karena masalah ini sudah dikeluarkan secara kekeluargaan.

Namun, dia juga siaPmenghadapi jika Dita tak mencabut laporannya.

"Kalau lanjut, ya sudah lanjut enggak apa-apa," ujar Masinton.

Dita melaporkan Masinton ke Bareskrim pada 30 Januari 2015, melalui kuasa hukumnya yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Wibi Andrino. Tak lama setelah itu, LBH Apik juga melayangkan laporan ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR.

(Baca: Diminta Damai, Dita Tak Mau Cabut Laporan terhadap Masinton)

Dita mengaku dianiaya Masinton saat dia dijemput dari sebuah Cafe di Cikini pada 21 Januari silam. Penganiayaan itu dilakukan Masinton di dalam mobil. Saat awal kasus ini mencuat, Masinton langsung membantahnya.

Dia menuding Dita saat itu dalam keadaan mabuk berat sehingga terjadi insiden dimana dia menarik setir mobil. Staf Masinton yang mengendarai mobil menepis tangan Dita namun tak sengaja mengenai wajahnya hingga akhirnya terluka.

Kompas TV Masinton & Dita Ceritakan Versi Masing-masing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com