Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janji Siapkan Rp 1,2 Triliun untuk Pembebasan Lahan Tol Trans-Sumatera

Kompas.com - 11/02/2016, 17:14 WIB

LAMPUNG, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk pembebasan lahan Tol Trans-Sumatera di wilayah Provinsi Lampung.

"Anggaran ini segera kami persiapkan karena pembangunan berjalan cepat dan 'turun' dana masih terlambat," kata Presiden saat mengunjungi ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) di Desa Sabahbalau, Lampung, Kamis (11/2/2016), seperti dikutip Antara.

Presiden mengatakan, pemerintah provinsi sudah cepat melakukan proses pembebasan lahan. Hanya saja, anggarannya yang belum siap. (Baca: Jokowi: Pembangunan Jalan Tol Lampung Paling Cepat)

"Gubernur sudah laporkan kalau pembangunannya sudah berjalan dan sejak kunjungan terakhir progresnya berjalan lebih cepat," kata Jokowi.

Untuk itu, setelah kembali ke Jakarta, Presiden segera melakukan koordinasi terkait penyiapan anggaran pembangunan tersebut.

"Lampung saja setidaknya akan kita siapkan sebesar Rp 1,2 triliun sehingga pembangunannya bisa berjalan lancar," ujarnya.

Sementara itu, Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) sepanjang 7 km antara Jalan Ir Sutami menuju Kotabaru, Lampung Selatan, atau sebaliknya dapat digunakan menjelang arus mudik Lebaran mendatang.

"Maret 2016 target gerbang tol selesai sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi macet pada arus mudik mendatang. Kami akan membuka gerbang tol di dua lokasi itu," kata Manajer Enginer PT Waskita Karya, Marsesa Edward, di Sabahbalau, Lampung Selatan, Kamis.

Ia menyebutkan, pihaknya telah mengerjakan sepanjang 4 km jalan tol dari 5 km lahan yang telah dibebaskan.

Menurut dia, target penggunaan jalan tol untuk arus mudik itu dapat diselesaikan mengingat PT Waskita Karya dapat mengerjakan jalan tol 200-300 meter dalam sehari.

Penggunaan jalan tol untuk arus mudik itu khusus untuk kendaraan pribadi, bukan untuk truk barang atau pun bus.

"Permasalahannya lahan yang belum dibebaskan, kami baru mengerjakan 4 km dari 5 km lahan yang telah dibebaskan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com