Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III DPR Usulkan BNN Diberi Kewenangan Spesial seperti KPK

Kompas.com - 04/02/2016, 17:51 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota Komisi III DPR mendorong agar Kepala Badan Narkotika Nasional mengusulkan revisi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika kepada pemerintah.

Usulan itu muncul dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI dengan Badan Narkotika Nasional di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

"Revisi undang-undang fokusnya sebagai ekspresi bangsa untuk melakukan perang terhadap narkotika," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman.

Menurut Benny, revisi UU Narkotika untuk menegaskan status atau posisi hukum BNN sebagai badan tunggal yang diberi wewenang penuh dalam memerangi kejahatan narkotika.

Selain itu, BNN menjadi lembaga yang otonom dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Benny berharap bahwa revisi UU bisa memberi BNN kewenangan luar biasa seperti yang dimiliki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kewenangan itu meliputi penyadapan, penyidikan, dan penuntutan.

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, jika pemerintah tidak menanggapi usulan revisi tersebut, maka anggota Komisi III menyatakan siap mendukung dengan menjadikan revisi UU Narkotika sebagai revisi inisiatif DPR.

Menanggapi usulan tersebut, Kepala BNN Komjen (Pol) Budi Waseso mengatakan, draf revisi UU sedang dikerjakan oleh tim di internal BNN. Penyusunan draf melibatkan semua pihak terkait, termasuk pakar hukum.

"Kami berharap UU Narkotika ke depan lebih sempurna dan mendapatkan satu keputusan yang maksimal. Bahkan, peradilannya kalau bisa khusus, tidak dicampuradukkan," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com