Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dugaan Pemukulan oleh Masinton Menurut Pengakuan Dita Aditia

Kompas.com - 01/02/2016, 14:41 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kader Partai Nasdem Dita Aditia yang diduga dipukul oleh Masinton Pasaribu, anggota Komisi III DPR RI, mendatangi Lembaga Bantuan Hukum APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan), Senin (1/2/2016).

Dengan didampingi Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino, Dita memaparkan peristiwa yang telah dialaminya.

Awalnya, Kamis 21 Januari 2016, Dita sedang berkumpul dengan teman-temannya di Camden Cikini pada pukul 21.00. Sekitar pukul 22.17, Dita dihubungi oleh Masinton yang menanyakan keberadaannya.

"Malam pukul 21.00 saya dengam Dodi (teman Dita) pergi ke Camden, mobil saya diparkir di DPW Nasdem. Saya bertemu dengan 8 orang, hang out seperti biasa," ujarnya.

(Baca: Masinton Disebut Pukuli Stafnya terkait Somasi dari Partai Nasdem)

Sekitar pukul 22.30, Dita dijemput oleh Masinton. Di dalam mobil tersebut, menurut pengakuan Dita, hanya ada dia yang duduk di kursi penumpang depan, sopir yang bernama Husni dan Masinton duduk di belakang.

Tidak lama, Husni turun di kantor DPW Nasdem untuk mengambil mobil Dita. Masinton kemudian pindah ke kursi pengendara dan melanjutkan perjalanan untuk mengantar Dita pulang ke apartemennya yang berada di bilangan Cawang.

"Selama perjalanan, pelaku membentak saya. Dia bertanya ngomong apa kau ke teman-teman? Saya jawab saya enggak ngomong apa-apa. Saya menangis karena dimaki. Dia menyuruh saya diam sepanjang jalan. Sampai di Cawang (apartemen), pelaku tidak menurunkan saya, malah dibawa berkeliling," ujar Dita.

(Baca: Masinton Bantah Pukuli Staf Ahlinya)

Dalam perjalanan itu, Dita mengaku telah dipukul oleh Masinton sebanyak dua kali.

"Saya cuma rasain pusing, pandangan saya berkunang-kunang setelah ditonjok dua kali," ungkapnya.

Setelah peristiwa pemukulan itu, akhirnya Masinton menurunkan Dita di apartemen. Dita sempat memberitahu Husni bahwa dia telah dipukul oleh atasannya.

"Setelah ditonjok, saya memaksa turun karena mau lapor polisi. Saya turun, masuk taksi, kemudian diantar ke Polsek Jatinegara. Saya lapor polisi lalu diantar ke RSUD Budi Asih untuk membuat visum. Waktu itu sekitar pukul 01.00 dini hari. Pihak kepolisian yang ambil hasil visum," ujar Dita.

(Baca: MKD Akan Koordinasi dengan Polri Terkait Kasus Masinton )

Menurut penuturannya, penganiayaan itu bukanlah yang pertama kalinya. Pada 17 November 2015, Masinton pernah memukulnya di apartemen. Masinton meminta jalan damai, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Sementara itu, Wibi Andrino menampik kabar bahwa Dita sedang mabuk berat ketika berada di dalam mobil bersama Masinton.

"Ah tidak benar itu. Mana ada orang mabuk bisa membuat BAP di kantor polisi," ucap Wibi.

Kompas TV Masinton Pasaribu Bantah Pukuli Stafnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com