Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ketua MPR RI Kembali Menegaskan Soal Haluan Negara

Kompas.com - 01/02/2016, 10:20 WIB
advertorial

Penulis

Pentingnya haluan negara dalam pembangunan yang menjadi poin penting dalam rapat kordinasi MPR RI pada Sabtu lalu, kembali ditegaskan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di Bali, Minggu (31/1).

Menurut beliau pengaturan sistem pembangunan nasional tidak efektif jika hanya berdasarkan undang-undang. Sistem pembangunan akan lebih kuat jika ada dalam Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945).

"Sistem pembangunan akan lebih berwibawa jika itu ada dalam UUD. Karena, UU bisa berubah setiap saat," ujar beliau. 

Sistem pembangunan dengan haluan juga akan lebih menyelaraskan kebijakan antara Pemerintah pusat dan daerah. Sehingga tidak ada lagi program yang berjalan sendiri-sendiri tambah Ketua MPR RI. 

"Jika tidak ada haluan, bupati punya program sendiri, gubernur nanti sendiri. Apalagi, masa pemerintahan presiden dengan kepala daerah berbeda. Programnya juga bisa beda. Karena itu perlu haluan negara," ujar beliau.

Dukungan Parpol

Sistem pembangunan nasional yang berhaluan memang bukan menjadi satu-satunya wacana dalam rencana amademen UUD 1945. Karena, wawasan kebangsaan punya spektrum yang luas dan komprehensif sehingga butuh kajian yang medalam lagi.

Makanya, rencana amandemen UUD 1945 sangat butuh keputusan politik dan dukungan. Ketua MPR RI pun sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan sejumlah partai politik untuk amandemen UUD 1945.

"PDIP setuju, Golkar, Nasdem juga. Kalau PAN kan otomatis. Saya kira, kenapa tidak amandemen direalisasikan," tutup beliau. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Dikabarkan Maju Pilkada Bekasi, Grace Natalie: Belum Ada Keputusan DPP

Kaesang Dikabarkan Maju Pilkada Bekasi, Grace Natalie: Belum Ada Keputusan DPP

Nasional
Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Nasional
Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Nasional
Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

Nasional
KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

Nasional
Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Nasional
Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Nasional
Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Nasional
Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Nasional
Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Nasional
Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Nasional
7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com