Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewie Yasin Limpo Bantah Minta "Fee" Proyek Pembangkit Listrik di Papua

Kompas.com - 28/01/2016, 13:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota nonaktif Komisi VII DPR RI Dewie Yasin Limpo dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perkara dugaan suap terkait proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga hidro di Kabupaten Deiyai, Papua.

Saat diperiksa, ia mengaku tidak pernah meminta fee kepada terdakwa Irenius Adii selaku Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di Deiyai.

"Enggak ada, tidak pernah saya bicara soal uang sama siapapun," kata Dewie, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Jawaban Dewie bertentangan dengan kesaksian staf administrasinya, Rinelda Bandaso, yang dihadirkan dalam persidangan pekan lalu.

(Baca: Ini Pengakuan Anak Buah Dewie YAsin Limpo soal "Fee" Proyek Pembangkit Listrik)

Dalam keterangannya, Rinelda mengamini adanya permintaan fee kepada Irenius untuk memuluskan proposal yang diajukan agar bisa masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2016.

Rinelda menyebut fee yang diminta Dewie sebesar tujuh persen dari total nilai proyek atau Rp 2 miliar. Fee tersebut disebut Dewie sebagai dana pengawalan.

Namun, saat dikonfrontir hakim, Dewie mengaku tak pernah dengar istilah dana pengawalan.

"Saya enggak ngerti apa dana pengawalan. Sungguh, saya enggak tahu apa yang dimaksud. Saya kan baru di DPR," ujar Dewie.

Ia mengaku pernah bertemu dengan Irenius ketika diperkenalkan oleh Rinelda di DPR. Saat itu, Komisi VII tengah melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Kementerian ESDM.

Saat itu, kata Dewie, Irenius menyerahkan proposal proyek pembangkit listrik di Deiyai dan meminta Dewie memperjuangkan anggarannya.

(Baca: Dua Penyuap Dewie Yasin Limpo Segera Disidang)

Dalam rapat, Dewie menyerahkan proposal itu ke Menteri ESDM Sudirman Said.

Beberapa waktu kemudian, sekitar pertengahan Oktober 2015, Dewie mengaku bertemu lagi dengan Irenius di Pondok Indah Mal, Jakarta Selatan. Namun, menurut dia, pertemuan itu tidak disengaja.

"Saya ke PIM karena janjian dengan teman reuni SMP. Setelah itu saya cari Bambang (staf ahli Dewie), tak tahunya sedang makan di restoran bebek. Ada Irenius dan Rinelda juga jadi saya samperin," kata Dewie.

Dewie mengaku pertemuan itu tidak lama dan tak ada bahasan khusus. Bahkan, ia mengaku tak disinggung pula soal proposal yang tempo hari diserahkan Irenius.

"Enggak ada bicarain proposal. Hanya dengarkan cerita Ireniua, ketawa-ketawa," ujar dia.

Sementara itu, pada persidangan pekan lalu, Rinelda menyebut bahwa pertemuan itu sengaja dilakukan untuk membahas soal fee tujuh persen.

Di restoran itu, kata Rinelda, Irenius memperkenalkan pengusaha dari Papua bernama Setyadi Jusuf yang akan menunjang fee sesuai permintaan Dewie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com