Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rio Capella Naik Pitam Saat Dikonfrontasi dengan Skenario Pengembalian Suap dari Evy

Kompas.com - 27/01/2016, 18:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, kesal dan menuding teman dekatnya, Fransisca Insani Rahesti, berbohong dalam kasus dugaan korupsi dengan terdakwa Gubernur (nonaktif) Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, dan istrinya, Evy Susanti.

Hal itu terjadi ketika Rio dihadirkan sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Dalam sidang, Fransisca atau Sisca juga dihadirkan untuk membandingkan keterangan Rio. Sisca merupakan mantan karyawan magang di kantor pengacara Otto Cornelis Kaligis, pengacara Gatot.

Rio bersaksi, Sisca pernah bercerita tentang sebagian pengacara di kantor OC Kaligis setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan (OTT) M Yagari Bhastara alias Gary.

"Dia takut akan dipanggil soal OTT Gary. Itu yang saya tahu," ujar Rio dalam persidangan.

Saat itu, Rio meminta agar Sisca tidak cemas karena tidak terkait dengan tangkap tangan KPK. OTT itu terkait dugaan suap terhadap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan.

Sisca membantah keterangan Rio itu. Menurut dia, pertemuan itu dilakukan di restoran dimsum dekat Kantor Partai Nasdem, Jakarta.

Saat itu, Sisca mengutarakan kecemasannya kepada Rio karena menerima surat panggilan dari KPK. Ia takut dirinya terseret karena menjadi perantara pemberian uang sebanyak Rp 200 juta dari Evy untuk Rio.

"Saat itu Rio bilang, 'Sis, kamu tenang aja. Kalau diperiksa, yang paling bagus, uangnya saya (Rio) tahu, tetapi uangnya masih ada di kamu (Sisca). Tenang ya, seperti itu saja, ya,'" ujar Sisca menirukan ucapan Rio.

Sisca sempat ragu dengan skenario yang dirancang Rio. Namun, Rio kembali meyakinkannya bahwa itu rencana terbaik.

Rio kemudian mengembalikan uang Rp 200 juta di tangannya kepada Sisca untuk dikembalikan kepada Evy.

"Katanya, 'Demi Allah, Sis, masa aku jeblosin kamu,'" kata Sisca.

Mendengar bantahan Sisca, suara Rio meninggi. Ia menuding Sisca berbohong dalam persidangan.

Ia pun membantah ingin menyelamatkan diri dari KPK sehingga merancang skenario seperti yang dijelaskan Sisca.

"Enggak ada itu penyelamatan diri. Kita sama-sama disumpah, ya. Jangan kemudian dibalik, seakan semua skenario saya, saya minta uang, semuanya saya," kata Rio.

Setelah itu, Sisca membeberkan adanya pemberian dua kartu SIM berbeda provider dari Rio kepada dia dan kakaknya, Clara Widi Wiken, saat bertemu di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Menurut Sisca, Rio mengarahkan agar kartu SIM pertama digunakan untuk berkomunikasi sebelum pemeriksaan di KPK. Adapun kartu SIM lain digunakan seusai diperiksa KPK.

Namun, Rio kembali membantahnya. Menurut dia, dua kartu itu diberikan atas permintaan Sisca.

"Saya tidak pernah kontak Sisca dan Wiken. Ini kita sama-sama disumpah ya. Tidak ada laporan juga setelah itu (diperiksa). Ini ada pembicaraan yang dipotong-potong," kata Rio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com