Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Presiden untuk Gerakan Radikal

Kompas.com - 23/01/2016, 11:26 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Sumber Antara


JAKARTA, KOMPAS.com--
"Saya mendapatkan laporan informasi mengenai kejadian ledakan dan penembakan di Jalan Thamrin Jakarta, kita semua tentu saja berduka atas jatuhnya korban dari peristiwa ini," kata Presiden Joko Widodo.

Kamis (14/1) siang itu Presiden tengah melakukan kunjungan kerja ke Cirebon ketika sejumlah anggota kelompok radikal melakukan penyerangan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pukul 10.30 WIB.

Sekitar satu jam kemudian, Presiden menggelar keterangan pers mengutuk serangan itu dan kemudian mempersingkat kunjungan kerjanya di Cirebon, kembali ke Jakarta dengan menggunakan helikopter.

"Negara, bangsa dan rakyat, kita tak boleh kalah, tidak boleh takut oleh aksi teror seperti ini. Saya berharap masyarakat tenang," tegasnya.

Saat itu juga, Presiden meminta aparat keamanan mengejar dan menangkap, baik pelaku yang terlibat langsung dan jaringan-jaringannya.

Setibanya di Jakarta, Presiden langsung meninjau lokasi terjadinya serangan teror tersebut di Jalan Thamrin dekat gedung Menara Cakrawala dan kemudian melangsungkan rapat terbatas membahas serangan yang terjadi siang itu.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung seusai rapat terbatas tersebut menegaskan Presiden menilai penanganan yang dilakukan oleh aparat keamanan untuk memulihkan keadaan berlangsung dengan cepat.

Kecepatan itu memberikan kepercayaan yang tinggi pada masyarakat bahwa negara tidak kalah oleh aksi teror.

"Pemerintah dalam hal ini telah mengendalikan secara keseluruhan," kata Pramono.

Menko Polhukam Luhut Pandjaitan menegaskan tindakan pengamanan dan pemulihan yang dilakukan kepolisian dibantu TNI menunjukkan bahwa situasi dapat dikendalikan dan diselesaikan.

Luhut mengatakan meski telah mewaspadai serangan sejak Desember 2015, namun tidak ada pihak manapun yang bisa memastikan kapan serangan itu terjadi.

"Kejadian ini sebenarnya sudah sangat kita waspadai sejak Desember, karena kami sudah dapat (informasi) intelijen dari Desember bahwa akan ada orkestra di Asia Tenggara ini. Dan itu polisi bekerja dengan sangat keras dan anda bisa melihat mereka melakukan penangkapan-penangkapan selama bulan Desember dan kita memang berhasil lalui Desember dengan baik dan berhasil menangkap begitu banyak pimpinannya," kata Menko Polhukam.

Memastikan Keamanan Jakarta

Sehari setelah serangan, Jumat (15/1) sore Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan perbelanjaan di Sarinah yang lokasinya tak jauh dari peristiwa yang mengakibatkan setidaknya 7 orang meninggal termasuk kawanan teroris yang melakukan penyerangan.

"Yang paling utama alhamdulillah kemarin dalam waktu singkat sudah dapat ditangani," kata Presiden saat berada di kompleks perbelanjaan Sarinah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com