JAKARTA, KOMPAS.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei tentang pandangan dan sikap warga Indonesia mengenai terorisme dan ISIS di Indonesia.
Berdasarkan survei tersebut diketahui bahwa masyarakat di perkotaan cenderung merasa lebih tidak aman dari ancaman terorisme dibandingkan dengan masyarakat di pedesaan.
Direktur Utama SMRC, Djayadi Hanan memaparkan, sebesar 37 persen masyarakat perkotaan merasa tidak aman terhadap ancaman terorisme. Sedangkan masyarakat pedesaan hanya 25 persen yang merasa tidak aman.
"Kan jauh bedanya ini. Ada perbedaan 12 persen di situ," kata Djayadi di Kantor SMRC Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).
Djayadi menambahkan, angka tersebut juga bisa diartikan bahwa terorisme kemungkinan akan lebih mudah diterima di daerah pedesaan. (baca: Survei SMRC: 95,3 Persen Responden Tolak ISIS Ada di Indonesia)
"Ini lah mungkin alasan kalau kita lihat pemberitaan di media, banyak teroris yang ditangkap biasanya sembunyi di daerah pedesaan," imbuhnya.
Survei dilakukan pada 10-12 Desember 2015 di semua provinsi di Indonesia dengan total 1.220 responden yang dipilih secara random (multistage random sampling). (Baca: ISIS Benarkan Kematian "Jihadi John", Algojo Terkenal Kelompok Itu)
Adapun jumlah responden yang valid sebesar 82 persen atau sebanyak 997 responden.
Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara itu, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.