Wacana digelarnya Munas melalui kepengurusan Riau ini sebelumnya disampaikan oleh Ketua Tim Transisi penyelesaian konflik Golkar Jusuf Kalla.
"Tidak, tidak begitu. Sekarang kan sudah ada Tim Transisi, tim itu lah yang ditugaskan Mahkamah Partai Golkar untuk menyelenggarakan Munas. Jangan membuat interpretasi sendiri sendiri," kata Agung kepada Kompas.com, Kamis (21/1/2016).
Agung mengatakan, Tim Transisi harus membentuk suatu kepanitiaan baru yang dipercaya untuk menggelar Munas rekonsiliasi.
Tim Transisi tak bisa langsung menunjuk kepengurusan Riau sebagai penyelenggara.
"Itu namanya tak ada semangat rekonsiliasi kalau hanya sebelah saja. Sekarang harus melibatkan semua elemen dan pihak terkait," ujar Agung.
Meski dalam kepengurusan Riau dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum, menurut Agung, saat ini tidak ada kepengurusan Golkar yang diakui legalitasnya oleh Menkumham.
Oleh karena itu, wacana agar kepengurusan Riau yang menggelar Munas Rekonsiliasi tidak tepat.
"Nanti akan dibentuk panitia penyelenggara, tak ada lagi kubu-kubuan," kata dia.
Lagi pula, lanjut Agung, sejauh ini Tim Transisi belum pernah mengadakan pertemuan atau pembicaraan apa pun terkait pelaksanaan Munas.
Dia berharap seluruh tim bisa duduk bersama terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
"Saya sebagai anggota tim transisi juga masih menunggu. Nanti akan ada rapat untuk pelaksanaan Munas," kata Agung.
Sebelumnya, Jusuf Kalla mengatakan, pihaknya menolak jika Musyawarah Nasional Partai Golkar hanya dimonopoli oleh Partai Golkar hasil Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie.
"Tidak, tidak (Aburizal Bakrie), tetapi Riau (hasil Munas Riau). Di Riau, kan, selain ada Aburizal, juga ada Agung (Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Riau). Jadi, Agung juga harus ikut (kepanitian munas)," ujar Kalla kepada pers, saat ditanya apakah panitia Munas Golkar akan didominasi kubu Aburizal, Rabu (20/1) petang.
Menurut Kalla, kepanitiaan Munas Partai Golkar juga tidak dilakukan oleh Tim Transisi.
"Tentunya juga yang menyelenggarakan munas adalah Golkar hasil Munas Riau. Itu lebih tepat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.