Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada KSPI, Hidayat Nur Wahid: Jangan Berhenti Berjuang

Kompas.com - 19/01/2016, 17:26 WIB
advertorial

Penulis


Selasa, 19 Januari 2016, Wakil Ketua MPR RI DR. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA menggelar audiensi dengan delegasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di ruang kerja Wakil Ketua MPR RI, Gedung Nusantara III, Lantai 9, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Rombongan KSPI yang hadir dalam audiensi tersebut adalah Presiden KSPI Said Iqbal, Sekjen KSPI Muhammad Rusdi, Ketua Umum FSPN yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden KSPI Iwan Kusmawan, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia dan Anggota LKS Tripartit Nasional Mira Sumirat, Wakil Presiden KSPI yang juga Ketua PB PGRI Didi Suprijadi, Ketua KSPI Jawa Barat Baris Silitonga, serta Majelis Nasional KSPI yang juga Anggota Dewan Pengupahan Nasional Iswan Abdullah dan Calon Dewan BPJS yang juga Ketua Departemen Infokom KSPI Roni Febrianto.

Dalam pertemuan dengan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Presiden KSPI Said Iqbal yang mewakili 1,7 juta anggota KSPI mengutuk keras atas peristiwa bom thamrin yang terjadi di Jakarta pada tanggal 14 Januari 2016 yang lalu. Untuk itu, Said mendorong MPR RI melalui program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara, yang dapat menekan radikalisme yang berujung pada tindakan ekstrimis terorisme.

Said juga meminta MPR RI agar dapat melibatkan buruh dalam program Sosialisasi Empat Pilar tersebut.

“Kita berharap MPR RI dapat bersinergi dengan buruh melalui program Sosialisasi Empat Pilar untuk menekan radikalisme yang berujung pada kekerasan dan terorisme,” ujarnya.

Selain itu, Said turut mengutarakan keluhan yang saat ini sedang dialami oleh para buruh, yang tidak lain diwakilkan oleh KSPI. Said menyesalkan tindakan aparat keamanan yang menurutnya masih menggunakan kekerasan dalam mentertibkan demontrasi buruh.

Said juga berharap agar MPR RI melakukan dialog dengan pemerintah, terutama membahas kebijakan ekonomi yang belum berpihak pada buruh. Menurut Said, kebijakan ekonomi tentang pengendalian upah dan pengampunan pajak yang dianggap menguntungkan pengusaha dan kelas menengah keatas, tetapi menekan daya beli kelas bawah seperti buruh.

“Terus terang keadilan kami terusik. Maka dari itu, kami berharap MPR RI melakukan dialog dengan pemerintah, agar pihak pemerintah lebih sering diingatkan,” ujar Said.

Merespons keluhan yang diutarakan pihak KSPI, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi keinginan KSPI untuk dilibatkan dalam Sosialisasi Empat Pilar.

Hidayat berpendapat bahwa tidak hanya MPR RI dan unsur masyarakat saja, akan tetapi pemerintah juga harus ikut andil dalam menumbuhkan rasa berbangsa dan bernegara pada warga, terutama dengan munculnya terorisme, dan separatisme sebagai tanda bahwa kurangnya rasa berbangsa dan bernegara.

“Perlu ada lebih keseriusan dalam mengelola Indonesia, terutama dalam menekan radikalisme yang berujung pada terorisme dan separatisme. Terkait Sosialisasi Empat Pilar, sudah seharusnya pemerintah ikut lebih berperan,” ujarnya.

Mengenai keluhan yang disampaikan pihak KSPI, Hidayat bersedia menampungnya, ia juga tidak lupa untuk menunjukan rasa prihatin khususnya pada kondisi yang dialami pihak buruh.

“Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, tentunya kami prihatin atas kondisi yang menerpa teman-teman KSPI,” ujar Hidayat.

Hidayat juga mendorong agar KSPI untuk tidak pernah berhenti berjuang dalam menyampaikan aspirasi. Menurut Hidayat, hingga saat ini kondisi di Indonesia yang merupakan negara demokrasi terbesar masih terbuka untuk memperjuangkan aspirasi dibandingkan di negara lain.

“Kita berharap teman-teman KSPI agar tidak pernah lelah untuk berjuang menyampaikan aspirasinya, sebagian besar pejabat negara baik dari pihak eksekutif maupun legislatif masih bekerja dengan mengutamakan kepentingan rakyat,” tutupnya. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com