Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Napi Kasus Terorisme Disarankan Dipisah dari Lingkungan Lama

Kompas.com - 18/01/2016, 16:57 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan dinilai tidak cukup mengubah paham radikal seorang mantan narapidana dalam kasus terorisme.

Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, menyarankan agar mantan napi tersebut dipisahkan dari lingkungannya yang lama setelah menjalani masa hukuman penjara.

"Pendekatan terbaru adalah mencegah dia (mantan napi terorisme) berinteraksi kembali dengan kelompok lama," ujar Bonar di Jakarta, Senin (18/1/2016).

Menurut Bonar, dalam banyak studi, penjara tidak bisa mengubah paham radikal. Alasannya, pemahaman radikal adalah suatu pemikiran yang tertanam melalui ideologi.

Para mantan napi pun cenderung kembali ke kelompok lama setelah bebas dari penjara.

Menurut Bonar, yang terpenting pemerintah dan penegak hukum harus dapat memastikan seorang mantan narapidana tidak melakukan komunikasi dengan kelompok lama.

Cara yang pertama, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dapat membentuk tim khusus agar dapat selalu memonitor pergerakan mantan napi.

Selain itu, para mantan narapidana perlu diberikan keterampilan atau infrastruktur penunjang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

Hal ini untuk menghindari ketergantungan mereka dari kelompok radikal yang terdahulu.

Kemudian, tempat tinggal mantan narapidana tersebut dapat dipindahkan ke lokasi lain. Mantan narapidana tersebut dapat sebisa mungkin dipisahkan dari lingkungan yang lama.

"Misalnya dia aktif di Solo, dia bisa dipindah untuk tinggal di Padang. Tapi, perlu ada institusi yang terus memantau kelompok ini," kata Bonar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com