JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aziz Syamsudin menegaskan, pihaknya menolak keputusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) untuk membentuk tim transisi dan menggelar musyawarah nasional rekonsiliasi.
Dia menilai MPG hasil Munas Riau yang dipimpin Muladi sudah habis masa jabatannya.
Sebaliknya, kata Aziz, Golkar hasil Munas Bali sudah mendaftarkan kembali susunan kepengurusan MPG ke Kementerian Hukum dan HAM di mana dirinya menjabat sebagai Ketua MPG. (Baca: Kubu Aburizal: Aneh JK Tabrak Kesepakatan)
"Sejak SK tanggal 14 Juli 2015, Pak Muladi sudah enggak menjabat sebagai Ketua MPG. MPG itu sudah ganti. Saya sebagai ketua dan anggotanya lima orang, bukan Muladi," kata Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Selain sudah habis masa kepengurusannya, lanjut Aziz, MPG juga tidak mempunyai wewenang untuk ikut menyelesaikan perselisihan antara kubu Munas Bali yang dipimpin Aburizal dan kubu Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono.
Sebab, masalah dualisme kepemimpinan ini sudah ditangani oleh pengadilan. (Baca: Jusuf Kalla: Tidak Ada Senior yang Ingin Kuasai Partai Golkar)
Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi sudah meminta Menteri Hukum dan HAM mencabut SK pengesahan kubu Agung.
Menurut Aziz, kini tinggal menunggu waktu sampai Menkumham mengesahkan kepengurusan Munas Bali. (Baca: Tolak Kompromi, Aburizal Dianggap Membiarkan Golkar dalam Kehancuran)
"Keputusan pengadilan kan sudah final. Kita lihat perkembangan saja," ucap anggota Komisi III DPR ini.
Politisi senior Golkar, Jusuf Kalla, sebelumnya ditunjuk MPG hasil Munas Riau sebagai ketua sekaligus anggota tim transisi. (Baca: Tim Transisi Golkar Segera Berkoordinasi dengan Jusuf Kalla)
Selain itu, Mahkamah Partai juga menunjuk BJ Habibie sebagai Pelindung Tim Transisi.
Namun, Aburizal mengatakan bahwa dirinya dan pengusus Partai Golkar pimpinannya tidak gentar dengan manuver Mahkamah Partai pimpinan Muladi. (Baca: Aburizal Bakrie: Saya Tidak Merasa Gentar Sedikit Pun!)
Hal ini disampaikan oleh Aburizal Bakrie saat acara Musyawarah Besar Luar Biasa Kosgoro 1957 di Denpasar, Sabtu (16/1/2016).
"Saya akan terus berjuang. Saya tidak merasa gentar sedikit pun, meskipun nama-nama besar dimasukkan di situ. Saya akan berjuang dengan saudara-saudara," kata Aburizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.