JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyebarkan semangat bahwa bangsa Indoensia tidak dapat ditakuti oleh aksi terorisme.
Hal itu disampaikan oleh Gatot dalam jumpa pers di Istana Negara, Kamis (14/1/2016). Hadir dalam jumpa pers itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gatot, dan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Gatot mengapresiasi upaya aparat Polri dan Pangdam Jaya yang dapat mengatasi situasi kejadian terorisme itu dalam waktu singkat.
"Saya mengingatkan bahwa yang pertama kita bisa mengatasi dengan sesingkat-singkatnya, hanya 4 jam," kata Gatot.
Upaya cepat itu, kata Gatot, dapat menekan timbulnya korban lebih banyak.
Kejadian tersebut menewaskan dua warga sipil, yakni seorang warga negara Kanada dan seorang warga Indonesia. Sementara itu, 15 orang warga sipil dan 5 polisi mengalami luka-luka.
Gatot mengingatkan bahwa Indonesia tidak takut menghadapi serangan teroris yang diduga dilakukan oleh kelompok pendukung Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) tersebut.
"Kita sepakat semua bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak bisa ditekan, diancam, oleh ISIS," kata dia.
Pada saat kejadian, Presiden Joko Widodo tengah berada di Jawa Barat. Presiden meminta kepada masyarakat untuk tidak takut terhadap teror seperti terjadi di Sarinah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.