Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Din Minimi Ajukan Enam Syarat Sebelum Menyerahkan Diri

Kompas.com - 29/12/2015, 19:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan bahwa kelompok bersenjata yang dipimpin Din Minimi dan menetap di Aceh mengajukan enam syarat sebelum menyerahkan diri.

Sutiyoso berjanji akan mengakomodir semua syarat yang diajukan karena dinilai masih rasional.

Sutiyoso mengungkapkan, syarat pertama yang diajukan kelompok Din Minimi adalah reintegrasi perjanjian Helsinski.

Kedua, kelompok Din Minim meminta pemerintah memberi perhatian nyata pada yatim piatu pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Lalu ketiga, inong bale, atau janda-janda mereka (GAM) diberikan kesejahteraan oleh pemerintah," ucap Sutiyoso, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Syarat keempat, lanjut Sutiyoso, kelompok Din Minimi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi menyelidiki penggunaan APBD Provinsi Aceh.

Kelima, pemerintah diminta menerjunkan pengamat atau peninjau independen saat digelarnya pemilihan kepala daerah di Aceh pada 2017 nanti.

"Lima poin ini saya pandang masuk akal dan bisa diselesaikan pemerintah daerah dan Kementerian Sosial," ucap Sutiyoso.

Syarat keenam, kelompok Din Minimi meminta pemerintah memberikan amnesti.

Syarat terakhir ini juga dijanjikan Sutiyoso akan diakomodir dengan melakukan komunikasi kepada Presiden Joko Widodo, kementerian terkait, dan DPR RI.

(Baca: Pemerintah Akan Beri Amnesti untuk Kelompok Bersenjata Din Minimi di Aceh)

"Semua mantan GAM pada saat perjanjian Helsinski minta amnesti semua. Artinya ketika mereka minta juga saya kira tidak masalah," ucap Sutiyoso.

Setelah dijanjikan akan dipenuhi semua syarat yang diajukan, kelompok bersenjata pimpinan Din Minimi menyerahkan diri berikut menyerahkan puluhan pucuk senjata, amunisi, dan granat.

Ada sekitar 120 orang kelompok Din Minimi yang disebut Sutiyoso turun gunung. (Baca: Kepala BIN Jemput Pimpinan Kelompok Bersenjata Din Minimi di Aceh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com