Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Survei, Publik Anggap Politik Itu "Saling Hujat" dan "Dagelan"

Kompas.com - 24/12/2015, 16:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Founding Father House (FFH) merilis hasil survei "Persepsi dan Harapan Publik terhadap Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di 2016".

Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada publik adalah persepsi terhadap situasi politik Indonesia saat ini.

Dalam hasil penelitian tersebut, jawaban "saling hujat" menempati posisi pertama dengan 20,6 persen.

Adapun di posisi kedua adalah "masalah Freeport di Mahkamah Kehormatan Dewan DPR" dengan 19,6 persen.

Namun, yang menarik di sini adalah persepsi publik terhadap situasi politik Indonesia yang berada di peringkat ketiga hingga kelima.

Secara berturut-turut, persepsi publik menganggap politik Indonesia adalah "dagelan/sandiwara/drama politik" (15,8 persen).

Publik juga menganggap "para elite politik merasa paling benar saja" (10,7 persen) dan sebagian "muak/bosan/capek dengan situasi tersebut" (8,9 persen).

"Jawaban ini muncul sendirinya. Kami tidak menawarkan jawaban. Saling hujat, Freeport MKD, drama politik. Publik juga merasa muak, bosan, dan capek," ucap peneliti senior FFH, Dian Permata, pada acara diskusi di Senayan, Jakarta, Kamis (24/12/2015).

Lebih lanjut, FFH mengajukan pertanyaan survei terkait tingkat penilaian publik terhadap situasi politik di Indonesia melalui pertanyaan tertutup.

Sebanyak 35 persen publik menyatakan tidak baik dan 14,8 persennya menjawab baik.

Adapun yang menjawab sangat tidak baik sebanyak 10,5 persen dan 34,2 persennya menjawab tidak tahu atau memilih tidak menjawab.

"Inilah situasi politik Indonesia menurut kacamata publik," kata Dian.

Survei dilakukan pada 31 November-22 Desember 2015.

Sampel diperoleh melalui teknik systematic random sampling. Jumlah responden 813 orang yang sudah memiliki hak pilih.

Sementara itu, tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com