Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesejahteraan Jurnalis Dinilai Masih Memprihatinkan

Kompas.com - 22/12/2015, 22:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif LBH Pers, Nawawi Bahrudin mengatakan, selain masih banyak kasus kekerasan terhadap jurnalis, masalah ketenagakerjaan yang memprihatinkan juga masih menghinggapi nasib para pencari berita.

"Di samping masih banyaknya jurnalis dan pekerja media yang diupah di bawah standar dan status hubungan kerja yang informal, LBH Pers mencatat sejumlah Kasus PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di tahun 2015," kata Nawawi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Ia mencontohkan beberapa kasus penutupan media yang terjadi di Indonesia sepanjang 2015.

Misalnya penutupan harian Jurnal Nasional pada awal 2015 yang mengakibatkan pekerja dan perusahaan berselisih setelah terjadi PHK.

Begitu pula dengan PHK yang terjadi pada karyawan Bloomberg TV pada pertengahan tahun 2015, yang hingga kini masalah pembayaran pesangon belum terselesaikan.

Ada juga informasi mengenai harian Sinar Harapan yang mengalami kesulitan pendanaan hingga berencana menghentikan penerbitan pada awal 2016 mendatang.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Riset dan Jaringan LBH Pers, Asep Komarudin, mengimbau perusahaan media untuk memperhatikan hak-hak terhadap jurnalis dan pekerjaannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Asep menambahkan, kesejahteraan jurnalis dikhawatirkan juga akan berpengaruh terhadap independensi pemberitaannya.

"Kenapa kesejahteraan kami sorot? Ketika seorang jurnalis tidak memperoleh kesejahteraan dan perlindungan yang cukup, maka akan berpengaruh pada independensi pemberitaannya," ujar Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com