Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jaksa Agung Australia, Menko Polhukam Bahas Ancaman Terorisme

Kompas.com - 21/12/2015, 14:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Jaksa Agung Australia George Brandis di kantornya, Senin (21/12/2015).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas peningkatan kerja sama bilateral dalam mengantisipasi terjadinya ancaman keamanan di kedua negara. Pertemuan tersebut berlangsung tertutup antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.

Luhut didampingi Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, dan Kepala BIN Sutiyoso. Sementara Brandis didampingi oleh Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan.

"Ada tiga isu utama yang tadi kami bahas, pertama, mengenai masalah counter terorism, cyber security, dan inteligent operation," kata Luhut saat memberikan keterangan kepada awak media, Senin siang.

Luhut berharap, hasil pertemuan ini dapat diimplementasikan dengan peningkatan kerja sama yang lebih signifikan, termasuk juga dapat dilakukan pertemuan selanjutnya yang lebih rutin.

Sementara itu, Brandis mengatakan, pertukaran informasi intelijen antara Indonesia dan Australia merupakan hal yang penting, terutama terhadap isu-isu terorisme berskala internasional, seperti ISIS.

"Dalam kerja sama ini kami akan saling berbagi informasi yang kami miliki," ujarnya.

Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengatakan, selama ini Polri telah banyak melakukan kerja sama dengan kepolisian Australia, terutama terhadap kasus penanganan teroris dan perdagangan manusia.

Pertemuan kali ini dilakukan untuk meningkatkan skala kerja sama yang telah dilaksanakan sebelumnya. Namun, Badrodin tidak memberikan detail peningkatan kerja sama tersebut.

Di bidang intelijen, Kepala BIN Sutiyoso mengatakan, kerja sama yang dijalin BIN dengan intelijen Australia tak hanya sebatas pada pertukaran informasi intelijen, tetapi juga pertukaran siswa intelijen.

Tak hanya dengan Australia, kerja sama antar-intelijen juga dilakukan BIN dengan China, Amerika Serikat, Malaysia, Turki, dan Perancis, terutama dalam hal penanggulangan teroris.

"Teroris ini musuh dunia. Ke depan, kerja sama yang kami harapkan lebih pada joint operation," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com