JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar aparat keamanan menjaga kondusivitas keamanan nasional selama perayaan Hari Raya Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.
"Kita ingin agar pengawasan, pengamanan terhadap ruang-ruang publik, tempat-tempat publik, tempat ibadah, bandar udara, pelabuhan, stasiun, terminal bus, dan tempat-tempat yang lainnya harus ditingkatkan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Rapat itu membahas penanganan radikalisme dan persiapan Hari Raya Natal serta Tahun Baru.
Jokowi menegaskan bahwa negara harus hadir dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat di seluruh daerah. Ia juga meminta agar semua kemungkinan gangguan keamanan dapat diantisipasi, khususnya ancaman terorisme.
Kepala Negara menyebutkan, ancaman terorisme sudah nyata dan menjadi topik pembicaraan utama saat dirinya bertemu dengan pimpinan negara lain.
Jokowi menginginkan agar penanganan keamanan tidak hanya dilakukan dengan kontak senjata, tetapi juga meliputi deradikalisasi melalui pendekatan agama dan budaya.
"Ada hal yang lain yang bisa kita lakukan. Tidak hanya hard approach, tapi juga soft approach. Ini perlu kita lakukan dengan konsisten, tegas, dan berkesinambungan," kata Jokowi.
Rapat tersebut dihadiri sejumlah menteri di antaranya Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.