Pimpinan sementara Indriyanto Seno Adji mengatakan, KPK melakukan lima tangkap tangan sejak awal tahun 2015 ini.
"Sepanjang 2015 kami melakukan OTT sebanyak lima kali. Melibatkan hakim, advokat, anggota DPR, juga anggota DPRD dan keterkaitannya dengan pihak swasta," ujar Indriyanto, di Jakarta, Selasa (15/12/2015).
April 2015
KPK menangkap tangan mantan anggota DPR RI, Adriansyah, pada 9 April 2015 di lokasi Kongres PDI Perjuangan di Bali.
Adriansyah menerima suap dari Direktur PT Mitra Maju Sukses Andrew Hidayat sebesar Rp 1 miliar, 50.000 dollar AS, dan 50.000 dollar Singapura untuk memuluskan izin usaha tambang di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Juni 2015
Kemudian, OTT kembali dilakukan pada 19 Juni 2015 di Musi Banyuasin.
Kali ini, KPK menjerat Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Syamsuddin Fei, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Musi Banyuasin, Faisyar.
Mereka diduga menyuap dua anggota DPRD Muba, yakni Bambang Karyanto (PDI Perjuangan) dan Adam Munandar (Gerindra).
Penyuapan dilakukan terkait Laporan Keuangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2014 dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2015 di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Juli 2015
Setelah itu, pada 9 Juli 2015, KPK menangkap tiga hakim dan satu panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan.
Mereka juga menangkap M Yagari Bhastara alias Gary, anak buah Otto Cornelis Kaligis.
Gary diduga menyuap hakim dan panitera PTUN Medan untuk membatalkan surat penyelidikam dan panggilan permintaan keterangan terkait penyelidikan dugaan korupsi dana bansos oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.