Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junimart: Selain Presiden-Wapres, Nama Luhut Juga Dicatut Novanto

Kompas.com - 14/12/2015, 19:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Junimart Girsang menilai, kesaksian Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan cukup memberikan titik terang bagi MKD dalam mengusut kasus yang menyeret Ketua DPR Setya Novanto.

Berdasarkan keterangan Luhut yang mengaku tidak tahu menahu soal perpanjangan kontrak PT Freeport hingga permintaan saham yang dibicarakan Novanto dan pengusaha minyak Riza Chalid, maka nama yang dicatut Novanto bertambah.

Selain nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Novanto juga dianggap mencatut nama Luhut. (baca: Anggota MKD Anggap Keterangan Luhut Sia-sia)

"Berarti nama yang dicatut bertambah satu. Selain Presiden dan Wapres, ada juga nama Pak Luhut," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Junimart mengatakan, keterangan yang disampaikan Luhut itu nantinya bisa digunakan oleh anggota MKD untuk mengambil putusan mengenai kasus ini. (Baca: Saat Luhut Buat Anggota MKD Mati Kutu...)

Keterangan itu bisa menguatkan kesaksian yang sudah disampaikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said sebagai pelapor, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin sebagai saksi kunci, hingga Novanto sebagai terlapor.

Junimart sendiri menilai, semakin banyak kebohongan yang terungkap dalam pertemuan antara Novanto, Riza dan Maroef di Hotel Ritz Carlton Jakarta pada 8 Juni 2015.

Percakapan selama pertemuan tersebut direkam oleh Maroef dan sudah diputar MKD. (Baca: Di Sidang MKD, Kahar Muzakir Lebih Banyak Bela Setya Novanto daripada Bertanya)

"Kalau menurut saya, pertemuan itu dagelan, sifatnya betul-betul menyesatkan. Katanya ada perpanjangan, Luhut sudah oke. Nyatanya mana?" ucap dia.

Dalam kesaksiannya di sidang MKD siang ini, Luhut mengaku tidak tahu mengenai permintaan 20 persen saham PT Freeport yang dibicarakan Novanto dan Riza. Luhut juga mengaku tidak tahu soal saham proyek listrik di Papua.

Luhut juga mengaku tidak pernah bicara mengenai Freeport saat bertemu dengan Novanto dan Riza. (baca: Luhut Anggap Permintaan Saham Freeport Hanya Lelucon)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com